GridOto.com - MotoGP 2020 sebenarnya bisa jadi musim indah buat Yamaha, tapi malah kena hukuman karena adanya pelanggaran yang dilakukan.
Hal itu terungkap jelang dimulainya MotoGP Eropa di sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, awal November lalu.
Yamaha terbukti melanggar aturan perubahan teknis yang seharusnya disepakati oleh Motor Sport Manufacturer Association (MSMA) di MotoGP 2020.
FIM MotoGP Stewards mengganjar pengurangan 50 poin buat Yamaha pada klasemen konstruktor MotoGP 2020.
Baca Juga: Valentino Rossi Seolah Kasih Kode Keras Untuk Merapat ke Suzuki atau KTM di MotoGP 2022
Selain itu, ada pengurangan poin klasemen tim, Petronas Yamaha dikurangi 37 poin, Monster Energy Yamaha dikurangi 20 poin.
Tentu saja sangat merugikan karena perolehan poin di klasemen konstruktor dan tim terjun bebas.
Namun yang mengejutkan, tidak ada pengurangan poin ke pembalap.
Padahal pembalap pun bisa dibilang mendapat manfaat dari pelanggaran aturan yang dilakukan Yamaha ini.
Tentu ini menimbulkan banyak kritikan, terutama dari para rival.
Baca Juga: Ditinggal Honda, Rencana Red Bull Produksi Mesin Mobil F1 Sendiri Semakin Mendekati Kenyataan
Namun tidak adanya penalti ke pembalap ini karena pembalap tidak tahu menahu dan tidak bersalah dalam masalah ini.
Maka hukukam lebih ditekankan pada tim Yamaha karena melanggar aturan pembekuan mesin (frozen engine) pada balapan pertama di Jerez.
Yamaha terbukti memakai katup mesin (valve) yang berbeda dengan apa yang dilaporkan dalam homologasi yang dilakukan FIM Stewards sebelum musim 2020 dimulai.
Padahal jika ingin ganti spek di tengah musim, pabrikan harus membuat permohonan dulu untuk pergantian valve, juga harus disepakati dulu oleh MSMA.
Karena terbukti salah, dalam kasus ini pihak Yamaha tidak memprotes atau pun banding, dan memilih menerima hukuman yang diberian.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | Crash.net |
KOMENTAR