GridOto.com - Beberapa jas hujan yang digunakan untuk mengendarai motor saat hujan, terbuat dari bahan karet atau rubber yang terkenal kuat dan antiair.
Namun, jas hujan berbahan karet dinilai kurang nyaman karena teksturnya yang kaku dan terasa berat saat dipakai.
Karena itu pengendara butuh jas hujan dengan bahan lain yang lebih nyaman dan tidak berat saat dibawa, maupun digunakan saat berkendara di kala hujan.
"Selain bahan karet, ada jas hujan berbahan taslan yang sifat bahannya mirip parasut. Taslan ini lebih nyaman karena bobotnya ringan, tidak sampai 1 kilogram dan saat dipakai terasa seperti pakai jaket motor harian," ujar Agus Waluyo, Owner toko sekaligus distributor jas hujan ZackyBilla Motoshop di Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Ini Alasan Kenapa Jas Hujan Pembalap MotoGP Dibuat Transparan!
Agus menerangkan, bagian jahitan jas hujan taslan memiliki kekurangan jika dibandingkan dengan jas hujan karet.
"Karena bahan taslan ini jahitannya enggak bisa pakai sistem press seperti jas hujan karet, jahitan jas hujan taslan hanya dilindungi seal. Seiring pemakaian, seal ini lama-lama akan mengelupas, tapi ini wajar dan terjadi di semua merek jas hujan, termasuk merek premium yang harganya Rp 600 ribuan," katanya kepada GridOto.com.
Akan tetapi, kekuatan seal pada jas hujan taslan diklaim mampu bertahan dalam usia pemakaian yang cukup lama.
"Untuk kekuatan sealnya sebenarnya tergantung pemakaian. Kalau saat memakainya tidak hati-hati bisa cepat rusak dalam hitungan bulan. Tapi kalau pemakaiannya benar, 3 tahun juga masih awet dan enggak tembus air jahitannya," lanjutnya.
Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Bedanya Jas Hujan Buat Riding dan Mendaki Gunung!
Agus menambahkan, harga jas hujan taslan umumnya lebih tinggi dibanding jas hujan berbahan karet.
"Untuk harga jas hujan taslan di toko saya itu Rp 230 ribuan sampai Rp 290 ribuan. Mereknya Sunflower, Rainbow, dan Acold. Sementara, kalau jas hujan karet merek ASV itu Rp 190 ribuan," tutup Agus.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR