GridOto.com – Bagi para pengguna motor manual, kondisi jalan menanjak atau menurun kerap membutuhkan perubahan transmisi agar laju motor tetap terasa nyaman.
Namun, bagaimana ketika di saat genting, perpindahan gigi justru terjeda atau malah tidak “ngangkat”? Tentu berkendara jadi was-was dan tidak nyaman sepanjang perjalanan.
Sayangnya, kendala transmisi atau biasa disebut selip kopling, bukanlah kasus baru. Kerusakan pada kampas kopling kerap dituding sebagai faktor penyebabnya.
Sebab, sebagai penghubung atau pemutus putaran mesin dengan transmisi, penggunaan rutin akan membuat kampas kopling menjadi aus dan membuat motor selip saat berpindah transmisi.
Baca Juga: Bisa Dibilang Tim Ini Paling Angker di MotoGP, Dua Pembalapnya Tewas Ketika Balapan
Selain itu, dikutip dari laman Kompas.com, kopling yang aus juga akan membuat tarikan motor terasa berat. Ini disebabkan oleh perubahan transfer tenaga ke roda belakang yang mengalami perlambatan, sehingga putaran tenaga berjalan lamban.
Kopling motor selip inilah yang ikut membuat motor jadi lebih boros bensin, di bandingkan hari-hari biasanya.
Meski begitu, kampas kopling rupanya bukan satu-satunya “tersangka” bila sepeda motor mengalami gejala selip. Komponen pendukung lain tak jarang menjadi penyebab tersembunyi walau kampas kopling telah diganti. Apa saja?
Rumah kopling
Kerap dianggap sebagai wadah kampas kopling, rumah kopling sesungguhnya memiliki fungsi lain yang tak kalah vital, yakni untuk mendongkrak kinerja sistem kopling. Berbentuk layaknya mangkok, rumah kopling juga dapat mengalami aus akibat pemakaian.
Baca Juga: Ukir Sejarah Baru di MotoGP 2020, Davide Brivio Katakan Suzuki Ecstar Mirip Yamaha 20 Tahun Lalu
Dilansir dari Otomania, kerusakan kerap disebabkan oleh karet dumper yang berfungsi untuk meredam getaran dan hentakan mulai rusak, bisa juga disebabkan oleh kelalaian pengguna yang memaksakan penggunaan plat kopling yang sudah menipis.
Akibatnya, rumah kopling yang aus akan mengurangi kinerja komponen lain yang ada di dalamya. Pada beberapa kasus, bunyi bising juga kerap terdengar jika karet dumper ikut bermasalah. Inilah yang akhirnya membuat kerja kopling menjadi selip dan performa motor pun ikut berkurang.
Kelalaian pengecekan rumah kopling juga akan membuat motor kehilangan kompresi, yang akhirnya membuat kick starter menjadi susah disela atau disebut dengan “ngelos”. Supaya terhindar dari kerusakan rumah kopling dan komponennya, Sobat GridOto dapat memeriksa kondisi rumah kopling terlebih dahulu sebelum mengganti kampas kopling.
Plat Kopling
Seperti disinggung sebelumnya, plat kopling yang aus juga bisa menjadi faktor penyebab terjadinya selip pada motor. Sebagai penerus daya, ketebalan plat kopling harus terus bagus agar kopling tidak selip.
Baca Juga: Seken Keren: Mau Beli Kawasaki Z250 Seken? Simak Dulu Kisaran Pajak Tahunannya
Selain faktor keausan, laman Motor-plus menyebut, pemasangan plat kopling yang tidak pas juga bisa membuat transmisi kopling menjadi selip. Hal ini bisa saja terjadi akibat tampilan plat yang terlihat sama di kedua sisinya.
Padahal, jika terbalik dipasangkan, kampas menjadi sulit untuk menapak sempurna dengan plat. Akhirnya, kampas kopling akan habis tidak rata, serta membuat plat kopling rawan melengkung akibat tekanan yang tidak seimbang.
Untuk mencegah plat kopling rusak akibat kesalahan pemasangan, ada baiknya Sobat GridOto menyeragamkan permukaan plat yang akan digunakan. Jika ingin memasang permukaan tajam menghadap ke luar, maka pastikan posisi pemasangan antar plat yang satu dengan lainnya memiliki susunan tampilan yang serupa.
Oli motor
Kerap dikaitkan dengan pelumasan mesin, penggunaan oli rupanya cukup berperan penting dalam kelancaran transmisi kopling. Tidak jarang, beberapa pemilik motor menggunakan oli ala racing agar performanya terasa enteng.
Padahal, penggunaan oli jenis ini justru membuat slip pada kopling. Mengingat motor bebek memiliki spesifikasi mesin yang tidak sama dengan motor balap, sehingga penggunaan oli yang terlalu cair akan membuat mesin sulit untuk berakselerasi.
Oleh sebab itu, penting bagi Sobat GridOto untuk menggunakan oli dengan tingkat kekentalan yang tepat, sekaligus rutin mengganti oli motor setidaknya dua bulan sekali atau setiap 2.000-4.000 kilometer, bergantung pada mana yang dicapai terlebih dahulu.
Guna mencegah kopling selip, Sobat GridOto bisa mencoba oli Pertamina Enduro 4T Racing yang di desain khusus untuk perlindungan sempurna motor bebek. Memiliki kekentalan SAE 10W-40 dengan tingkatan mutu API SL dan JASO MA2, Enduro 4T racing memiliki fitur anti slip kopling terbaik untuk motor bebek dan menjadikan tarikan motor lebih bertenaga.
Hal ini turut dibuktikan oleh pengujian variable speed friction test dengan hasil friksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan top reference oil. Di samping itu, oli Enduro 4T juga memiliki wangi yang khas, sehingga sulit untuk dipalsukan di pasaran.
Melalui penggunaan oli Enduro 4T, motor jadi anti selip dan performa kian memuaskan. Enduro 4T Racing, andalan sang penjelajah.
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR