GridOto.com - Mengusung mesin 125 cc, Yamaha Lexi mengusung roller dengan bobot yang lebih ringan dari Yamaha NMAX dan Yamaha Aerox 155.
Roller bawaan Yamaha Lexi mempunyai berat 11 gram, sedangkan NMAX 13 gram.
"Kalau mau cari akselerasi enteng bisa pakai kepunyaan Yamaha Xeon yang beratnya 10 gram," buka Yoga Ningrat, owner Yoga Motoshop, bengkel spesialis Maxi Yamaha kepada GridOto.com.
Roller enteng biasanya digunakan buat bikers yang sering bawa beban berat atau sering melewati jalan menanjak.
Baca Juga: Panduan Ganti Roller Yamaha NMAX Dari Bengkel Spesialis, Cari Akselerasi Atau Top Speed?
Roller enteng ini membuat tenaga motor keluar dengan lebih responsif.
Namun kalau roller Yamaha Xeon kurang enteng masih ada satu pilihan lagi.
"Kalau mau lebih enteng lagi bisa pakai roller aftermarket besutan DRP, beratnya cuma 9 gram," jelas Yoga saat ditemui di Jalan Bulak Ringin Raya No.88A, Cibubur, Jakarta Timur.
Pakai roller terlalu enteng memang bikin akselerasi atau tenaga motor pada mesin putaran bawah lebih enteng.
Akan tetapi tenaga motor pada putaran atas jadi kurang, sehingga untuk mencapai top speed jadi lebih berat.
Baca Juga: Semakin Panjang Tapak Kampas Ganda Matic Semakin Bagus? Ini Faktanya
Supaya tenaga Yamaha Lexi merata, Yoga punya solusinya.
"Pemakaian roller enteng misalnya Yamaha Xeon (10 gram) atau pakai bawaan Yamaha Lexi (11 Gram) disilang saja dengan roller yang lebih berat, misalnya pakai 12 gram," saran Yoga.
"Tujuannya agar tenaga motor yang dikeluarkan merata dari putaran bawah, menengah dan bagian atasnya enggak tekor," tambahnya.
Oya, saat menyilang roller juga enggak boleh sembarangan.
Baca Juga: Benar Enggak Tuh, Menyilang Roller di Motor Matik Bisa Tingkatkan Performa ?
Yoga kasih tips agar menyilang roller berdampak terhadap Yamaha Lexi.
"Supaya tenaga Yamaha Lexi merata, menyilang rollernya diawali dengan roller yang ringan atau enteng, kemudian baru roller berat," tutur pria yang hobi main musik ini.
Nah itu tadi tips singkat untuk mengganti roller bawaan Yamaha Lexi.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR