GridOto.com – Cegah risiko pelek berkarat dan menyumbat pentil ban motor, cairan anti-bocor yang dipakai ternyata perlu diganti secara berkala.
Khusus buat di pakai ke ban tubeless, cairan anti bocor jadi salah satu produk yang kini banyak tersedia di bengkel atau toko ban.
Menurut salah satu toko spesialis ban motor, pengguna cairan anti-bocor perlu lakukan perawatan ekstra supaya kondisinya tetap ideal.
“Seiring pemakaian, cairan anti-bocor pasti ada penurunan kualitas atau terpakai sehingga kapasitasnya juga berkurang,” ujar Arie Soetrisno, staf bengkel Ree Ban Motor, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Sebelum Oblak dan Bunyi, Kapan Sebaiknya Ganti Slide Piece CVT Matic?
Cairan anti-bocor juga dapat mengeras atau menggumpal, sehingga tidak berfungsi ketika dibutuhkan untuk menambal kebocoran.
Pada beberapa kasus, pemakaian cairan anti bocor mengakibatkan karat di pelek dan menyumbat tutup pentil pengisian angin.
“Untuk pencegahan hal itu, sebaiknya lakukan penggantian cairan anti-bocor yang dipakai setiap 6-12 bulan sekali,” jelasnya.
Berdasarkan kasus yang ditemui di motor milik konsumen, umumnya cairan tidak lagi bekerja dan menimbulkan efek negatif saat dipakai diatas waktu satu tahun.
Baca Juga: Pakai Kampas Kopling Ini, Tarikan Suzuki Satria F150 Semakin Jambak
“Kebanyakan produk cairan anti-bocor saat ini sudah water based, sehingga lebih encer dan enggak berbau seperti produk yang dulu pernah beredar,” yakin Arie.
Nah buat kalian pengguna cairan anti-bocor di ban motor, pastikan diganti secara berkala ya agar terhindar dari risiko tadi.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR