GridOto.com - Motorsport Indonesia kembali berduka, H.M Soleh Yusuf bin Yusuf Gani pemilik bengkel Sigma Speed meninggal dunia pada Jumat, (18/12/2020) malam.
Diketahui almarhum sempat dirawat di rumah sakit untuk beberapa waktu belum lama ini.
Pria yang biasa disapa Soleh Sigma ini bisa dibilang sebagai pelopor Piggy back dan Dyno di Indonesia.
Pasalnya Sigma Speed dikenal sebagai bengkel mobil balap tuning, terutama di dunia reli nasional.
Baca Juga: Mengenal Dua Jenis Mesin Dynamometer, Ada Engine dan Chassis Dyno
Mengutip Artikel Tabloid OTOMOTIF edisi 01:XII Rabu, 11 Mei 2011, berawal dari kecintaannya terhadap dunia otomotif Haji Soleh mulai menekuninya sejak tahun 1971 di sebuah bengkel resmi Datsun Indo Kayo.
Namun di tahun 1983 bengkel tersebut tutup, sehingga Soleh memberanikan diri untuk membuka sebuah bengkel di jalan KS Tubun, Slipi, Jakarta Pusat. Sebelum akhirnya menetap di daerah Jatibening, Bekasi.
Bengkel ini berkembang cukup pesat, sehingga menjadi pelopor yang pertama mendatangkan mesin dyno serta melakukan fine tuning mesin mobil di atas dyno pada tahun 2000an awal.
Meskipun di tahun 2005 Soleh memutuskan berhenti dari dunia reli namun tetap eksis di balap mobil turing hingga saat ini.
Baca Juga: Cara Membaca Hasil Dyno Test Pada Mesin Mobil, Berikut Contohnya Nih
Soleh merupakan segelintir mekanik yang mampu eksis dan mengikuti perkembangan teknologi seperti suka browsing di internet untuk mencari perkembangan teknologi mobil.
Serta belajar dan terus mencari tahu tentang sesuatu yang baru membawanya berkenalan dengan Unichip, sebuah piggyback ECU produksi Dastek, Afrika Selatan di tahun 1999.
"Karena pada saat itu perkembangan teknologi otomotif makin maju dan sistim elektrik pada kendaraan semakin didominasi dengan program digital," ujar Soleh kala itu kepada Tabloid OTOMOTIF.
Baca Juga: Si Kencang Berdandan Minimalis, Modifikasi Toyota Fortuner Racikan Mahasiswa Tembus 520 Nm
Totalitas dan kerja keras mengantarkan Soleh menjadi salah satu mekanik jaminan mobil kencang.
"Tak banyak mekanik yang seperti dia, tidak hanya sekedar mekanik untuk bangun serta memperbaiki mobil, namun di luar itu dia juga merupakan sahabat dan guru yang baik," kenang Chandra Alim pembalap senior yang pernah menghilangkan sebuah jam tangan Soleh untuk di pakai.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR