GridOto.com - Suzuki berhasil mengembalikan kejayaannya dengan membawa Joan Mir menjadi juara dunia MotoGP 2020.
Selain itu, tim Suzuki Ecstar juga menang dalam kejuaraan tim terbaik MotoGP 2020.
Meskipun baru come back pada 2014 lalu, DNA MotoGP yang sudah sejak dari dulu memang membantu langkah Suzuki jadi juara lagi.
Seperti yang diketahui, sebelum come back pada 2014, Suzuki pernah keluar dari MotoGP usai musim 2011 berakhir.
Baca Juga: Daniil Kvyat, Pembalap yang Pergi dengan Perpisahan Paling 'Menyedihkan' di F1 2020
Nah yang unik, di era 4-tak sebelum come back, Suzuki memakai mesin V4 pada motor GSV-R sampai tahun 2011.
Saat balik di tahun 2014, Suzuki memakai mesin inline 4 pada motor GSX-RR seperti halnya YZR-M1 milik Yamaha.
Apa alasan Suzuki kembali tapi dengan konfigurasi mesin berbeda ya? Padahal mesin V4 lebih kuat dari mesin inline 4.
Sang bos tim, Davide Brivio, juga menyadari mesin V4 lebih unggul dari segi power.
Tapi Suzuki lebih memilih kemampuan mesin inline 4 dalam menikung dibandingkan power pada mesin V4.
Baca Juga: Ternyata Juara Moto2 2020 Enea Bastianini Pernah Menolak Direkrut Valentino Rossi
"Jelas mesin V4 punya power lebih besar dibanding mesin inline 4. Mesin V4 punya power lebih tapi kecepatan menikungnya lambat.Tapi kau harus bekerja lebih keras untuk menguasainya," ungkap Brivio dilansir GridOto.com dari Motosan.es.
"Mesin inline tidak secepat itu, tapi kau lebih lincah dan kau lebih cepat saat menikung," jelasnya.
Selain memilih kemampuan menikung dibanding power, Suzuki juga mengejar tipe pembalap dan strategi setiap balapannya.
"Ada perbedaan pendekatan. Ada positif dan negatif bagi keduanya," ungkap Brivio.
Pada kenyataannya, saat ini mesin inline 4 dan V4 tidak berbeda dalam lap time karena punya keunggulan dan kekurangan masing-masing.
Baca Juga: Ini Alasan Ducati Sulit Menggaet Marc Marquez dari Honda
"Di Qatar misalnya, di mana ada trek lurus sepanjang 1 km, akan jadi mimpi buruk buat mesin inline," sambungnya.
"Jika kau lihat kalendernya, ada sirkuit yang lebih cocok ke mesin V, seperti Qatar dan Spielberg. Tapi juga ada sirkuit yang kami bisa bertarung bahkan memenangkannya," tegasnya.
Masalah tipe pembalap, mesin inline 4 lebih menjanjikan untuk pembalap rookie, juga pembalap dengan gaya balap tertentu.
Sementara mesin V4, cocok buat pembalap agresif meski butuh proses untuk memahami karakter mesin V4.
"Kau harus pintar dan berpikir soal strategi. Ini masalah teknologi antara konsep dan filosofi," lanjut pria asal Italia ini.
"Mesin V selalu lebih cepat di trek lurus, tapi kami bisa mengejar mereka di tikungan," tuntas Brivio.
Nah buktinya Suzuki mampu tampil bagus dengan inline 4 ini dan menang juara MotoGP 2020.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Motosan.es |
KOMENTAR