GridOto.com - Peranti rem mobil kondisinya harus terus dijaga, termasuk pada mobil bekas.
Rem mobil bekas yang enggak sehat bisa meningkatkan risiko saat mobil dikemudikan.
Bayangkan apa yang bisa terjadi kalau rem di mobil bekas yang baru dibeli enggak pakem saat Anda pakai di jalan.
Nah, sistem rem hidraulis di mobil memanfaatkan tekanan fluida untuk mendorong piston kaliper dan menekan kampas rem.
Fluida di sistem rem atau biasa disebut minyak rem ini bisa mengalami penurunan kinerja seiring pemakaian.
Baca Juga: Tips Musim Hujan, Jangan Abaikan Kondisi Rem Cakram Mobil Anda
"Minyak rem pada mobil bekas juga harus dicek kondisinya, ini bisa mempengaruhi rem pakem atau tidak," buka Hary, kepala bengkel Auto Clinic di Harapan Indah, Bekasi kepada GridOto.com.
"Performa minyak rem bisa bertahan sampai 2 tahun atau sekitar 20.000 km, setelah itu wajib diganti baru," tambahnya.
Sayangnya, banyak pemilik mobil yang malas menguras minyak rem dan ganti baru.
Padahal seiring pemakaian, kandungan air di minyak rem akan meningkat.
Air bisa berada di dalam sistem rem mobil yang tertutup salah satunya karena udara di dalam tabung penyimpanan minyak rem saat panas menimbulkan uap air.
Baca Juga: Piringan Rem Cakram Mobil Terkikis, Pahami Risiko Saat Mengemudi
Uap air ini diserap oleh minyak rem yang memiliki sifat dasar higroskopis atau menyerap uap air.
Akibat sifat dasar ini kandungan air di dalam minyak rem akan bertambah seiring berjalannya waktu.
Dalam jangka panjang, hadirnya air dalam minyak rem ini akan merusak sifat kimia minyak rem yang mengakibatkan menurunnya kinerja rem.
"Cek kondisi minyak rem bisa pakai brake fluid tester," sebutnya.
Jika kadar air di minyak rem tinggi (>3%) maka minyak rem harus diganti.
Selain bisa bikin rem tidak pakem, kandungan air ini bisa menyebabkan korosi pada piston kaliper rem, motor sistem ABS, dan pipa saluran minyak rem.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR