GridOto.com - Pada penghujung 2020, Komunitas Civic Turbonesia (CVT) Chapter Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengadakan kopdar, Sabtu (5/12/2020).
Kali ini para pecinta Honda Civic generasi ke-10 tersebut memilih Wonosobo sebagai tujuan 'nongkrong'.
Ketua CVT Chapter Jateng DIY, Rizal Yosianto mengatakan, pemilihan Wonosobo sebagai sebagai titik kumpul bukan tanpa alasan.
"Kebetulan ada member di Wonosobo dan belum pernah kesini juga," terangnya melalui siaran resmi yang dikirimkan ke redaksi GridOto.com.
Baca Juga: Keseruan Kopdar Civic Turbonesia Jateng DIY Trabasan Naik Jip di Lawu, Shock Tahu Medannya Ekstrem
Selain itu lokasinya tidak terlalu jauh karena berada di tengah-tengah.
"Jadi dengan persiapan hanya satu minggu saya putuskan untuk kopdar di Wonosobo”, tambah Rizal.
Setelah makan siang di Eatbox Kitchen Wonosobo, rombongan siap gas untuk menjelajahi wisata daerah dengan julukan Kota Bunga ini dengan kawalan Patwal.
Baca Juga: Rayakan Anniversary Ke-3, Civic Turbonesia Tebar Door Prize, Ada Motor Listrik Bro!
Maklum, memperkenalkan sektor pariwisata di Jateng dan DIY merupakan salah satu misi besar komunitas ini.
Jadi tak heran deh isi kegiatannya jalan-jalan dan melakukan eksplorasi di berbagai tempat wisata.
Berangkat dari rumah makan, rombongan meluncur menuju Telaga Warna melalui kawasan Dataran Tinggi Dieng.
Sepanjang perjalanan rombongan pengguna Honda Civic sedan dan hatchback disuguhi pemandangan nan asri meski tertutup kabut.
Baca Juga: Adu Performa Toyota GR Yaris Vs Honda Civic Type R, Mana Lebih Kencang?
Setelah dari Telaga Warna, mereka langsung gas ke Candi Arjuna.
Namun sayang karena kabut tebal yang menyelimuti dan diikuti hujan deras, rombongan mau tak mau kembali turun.
Terlebih mereka sudah tak melaksanakan kegiatan sejak September lalu, rasa kangen pasti ada dong.
“Kegiatan ini untuk mencairkan suasana grup," paparnya.
Maka dari itu digelarlah kopdar akhir tahun ini dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR