GridOto.com - Banyak anggapan kalau pelek motor racing atau casting wheel (cw) lebih kuat dari pelek jari-jari.
Enggak sedikit yang beranggapan seperti itu karena pelek motor racing terlihat lebih kokoh dibandingkan pelek jari-jari.
Daripada penasaran lebih baik kita dengarkan pendapat bengkel spesialis stel pelek jari-jari dan racing berikut ini.
"Sebenarnya lebih kuat atau tidaknya tergantung dari pemakaian dan jalur yang sering dilewati," buka Aris, owner bengkel spesialis stel pelek, Aris Stel Velg kepada GridOto.com pada Senin (07/12/2020).
Baca Juga: Awas Jalan Licin, Pakar Safety Sarankan Hal Ini untuk Meminimalisir Aquaplaning
"Kalau pakai pelek racing sering menghantam lubang dan bawa motornya sembarang juga lama-lama bisa peyang bahkan patah," tambahnya.
Begitu juga dengan motor yang pakai pelek jari-jari.
"Pelek jari-jari juga kalau keseringan bawaa beban berat, bagian jari yang menempel teromolnya suka patah," jelas Aris.
"Apalagi kalau pakai teromol KW, lubang pada teromolnya sering patah," tuturnya saat ditemui di Jalan Aria Putra No.87, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
Baca Juga: Awas! Ini Efek Negatif Mencampur Angin Biasa dan Nitrogen di Ban Motor
Namun secara konstruksi umumnya pelek palang digunakan untuk mendapatkan kestabilan lebih dalam kecepatan tinggi dan bisa dibuat lebih ringan, makanya banyak digunakan di motor balap aspal.
Sedangkan pelek jari-jari yang punya banyak jeruji lebih kuat ketika digunakan di jalur ekstrem seperti medan off road seperti jalur yang biasa dilalui motor trail.
Meski begitu, Aris mewanti mau pakai pelek apapun agar selalu memperhatikan kondisi jalan, bobot yang dibawa dan tekanan angin pada ban yang digunakan.
Kalau kalian memperhatikan tiga hal itu, mau pakai pelek racing atau jari-jari usia pemakaiannya bisa lebih panjang.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR