Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+
Brandstory

Konten Ini Merupakan Kerjasama Gridoto Dengan Pertamina Enduro


Pertamina Enduro

4 Penyebab Motor Turun Mesin! Salah Satunya Diakibatkan Kelalaian Pemilik Kendaraan

Nana Triana - Senin, 7 Desember 2020 | 22:00 WIB
Ilustrasi bongkar mesin motor.
Dok. Shutterstock
Ilustrasi bongkar mesin motor.

GridOto.com - Sobat GridOto pasti pernah mendengar atau bahkan mengalami kejadian motor turun mesin? Turun mesin atau sering juga disebut overhaul merupakan istilah untuk proses pelepasan mesin dari sasis kendaraan untuk memperbaiki kerusakannya.

Istilah turun mesin jadi momok menakutkan bagi para pemilik kendaraan baik motor maupun mobil. Selain harus merogoh kocek cukup dalam.

Dikutip dari Kompas.com (17/2/2018), harga yang perlu ditebus untuk sekali proses turun mesin pada motor bebek berkisar di angka Rp 200.000 untuk pemeriksaan dan pembongkaran.

Harga tersebut juga belum termasuk penggantian suku cadang yang rusak. Semakin banyak yang rusak, maka semakin banyak juga uang yang perlu dikeluarkan Sob.

Selain itu, motor yang telah mengalami turun mesin pun harga jualnya ikut merosot. Ketika dijual, diler jual beli motor bekas bisa menaksir harga rendah jika paham motor pernah turun mesin. Hal itu bukan tanpa sebab.

Baca Juga: Ganti Oli Sendiri di Rumah? Berikut 4 Hal yang Harus Diperhatikan 

Motor bisa turun mesin ketika piston sebagai tenaga penggerak pada motor mengalami keausan. Akibatnya, kemampuan mesin untuk melakukan pembakaran secara maksimal pun berkurang.

Gejala turun mesin sebenarnya dapat terlihat secara kasat mata. Beberapa di antaranya, asap putih mengepul dari knalpot, mesin cepat panas, sulit di-starter, hingga hilangnya tenaga pada motor meski sudah digas cukup dalam.

Ada beberapa hal yang menyebabkan motor bisa sampai turun mesin. Salah satunya, perilaku lalai si pemilik. Berikut penjelasan lengkapnya.

  1. Sering terkena banjir

Motor turun mesin kerap dialami oleh pengendara yang sehari-hari menjelajah kota besar. Terutama mereka yang tinggal di daerah rawan banjir.

Menerobos banjir atau genangan air sangat berisiko apalagi sampai air masuk ke dalam mesin melalui filter udara dan akhirnya bercampur dengan pelumas. Jika air sampai masuk, efeknya tidak akan langsung terasa, terlebih kalau jumlahnya hanya sedikit.

Baca Juga: Ganti Baru Seal Klep Motor Ada Patokan Kilometernya? Begini Jawaban Bengkel

Perlahan, kualitas pelumasan akan berkurang karena adanya air yang tercampur pada oli. Selanjutnya, air di dalam mesin juga bisa menyebabkan baret pada komponen apalagi partikel air tercampur dengan debu dan pada akhirnya menyebabkan karat. Lambat laun stang piston bisa bengkok.

  1. Melakukan modifikasi mesin

Bagi Sobat GridOto pecinta kecepatan mungkin sudah tidak asing mendengar istilah bore-up, istilah ini merujuk pada modifikasi mesin motor untuk meningkatkan performa motor. Biasanya ada beberapa tahapan untuk melakukan bore up dari standar hingga ekstrim.

Untuk bore-up standar hanya meningkatkan pengapian pada motor dengan mengganti beberapa komponen seperti, koil, busi, hingga ECU. Sementara untuk bore-up ekstrim biasanya dilakukan merubah diameter piston dan klep bahkan tidak jarang mengganti stang piston guna memperbesar cc motor itu sendiri.

Namun perlu diingat bahwa bore up ini juga memaksa semua bagian mesin untuk bekerja lebih keras dari yang ditetapkan pabrik. Karenanya, risiko komponen menjadi cepat aus juga semakin besar.

Baca Juga: Video Bikin Sabun Salju Buat Cuci Motor Sendiri, Gampang dan Awet!

  1. Jarang melakukan servis rutin

Penyebab mesin turun selanjutnya, diakibatkan perilaku pemilik kendaraan itu sendiri salah satunya malas untuk melakukan perawatan rutin di bengkel. Jadi bukan cuma ganti oli saja, namun benar-benar melakukan servis keseluruhan.

  1. Terlambat mengganti oli

Oli atau pelumas menjadi bagian penting pada sepeda motor. Fungsinya sangat vital sebagai pelumasan pada komponen mesin saat bergesekan. Selain itu oli juga menjaga suhu kendaraan dari panas berlebih akibat gesekan atar komponen mesin.

Namun seiring masa pemakaian, kemampuan oli sebagai pelindung komponen pada mesin akan terus menurun.

Ganti oli biasanya dilakukan setiap 2.000 – 4.000 kilometer atau setiap dua bulan tergantung mana yang lebih dulu dicapai.

Nah, untuk meningkatkan performa mesin, Sobat GridOto bisa mencoba oli Pertamina Enduro 4T Racing yang di desain khusus untuk perlindungan sempurna motor bebek.

Oli Enduro Racing 4T Racing didesain khusus untuk perlindungan sempurna motor bebek.
Dok. Enduro
Oli Enduro Racing 4T Racing didesain khusus untuk perlindungan sempurna motor bebek.

Enduro 4T Racing merupakan pelumas motor empat langkah dengan kekentalan ganda berkualitas tinggi yang diformulasikan dengan base oil sintetik dan aditif pilihan.

Produk ini memiliki kekentalan SAE 10W-40 dengan tingkatan mutu API SL dan JASO MA2. Spesifikasi ini merupakan salah satu keunggulan Enduro 4T Racing karena memiliki fitur anti slip kopling terbaik untuk motor bebek dan menjadikan tarikan motor lebih bertenaga.

Hal ini juga telah dibuktikan melalui pengujian variable speed friction test dengan friksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan top reference oil.

Satu hal yang tidak kalah penting, oli Enduro 4T Racing ini wangi! Sehingga membuat pengendara semakin percaya diri. Oli wangi juga sulit dipalsukan loh sobat!

Ayo coba Enduro 4T Racing ! Andalan Sang Penjelajah!

Editor : Sheila Respati

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id

REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa