GridOto.com - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) baru saja merayakan eksistensinya yang ke-50 di Indonesia secara virtual, pada Senin (7/12/2020) siang tadi.
Perayaan internal Suzuki ini turut diramaikan lebih dari 5.000 karyawan dan mitra dealer yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air.
"Perayaan ulang tahun emas ini sangat istimewa dan berarti bagi keluarga besar Suzuki Indonesia," jelas Seiji Itayama, selaku Presiden Direktur SIS dalam sambutannya.
"Dari dulu sampai sekarang, kami terus berkarya dan berkomitmen memberikan produk-produk dan layanan berkualitas untuk masyarakat, sehingga saat ini Suzuki bisa menjadi salah satu merk otomotif terbaik di Indonesia," imbuhnya.
Baca Juga: Cocok Nih Jadi Inspirasi Saudara Suzuki Thunder 125 Bergaya Tracker
Berbagai kisah menarik pun dibagikan untuk memperingati setengah abad perjalanan Suzuki, khususnya mengenai motor dan mobil yang diboyong ketika baru menginjakkan kaki di Indonesia.
"Motor pertama yang dijual oleh Suzuki di Indonesia adalah A100 dan FR70," jelas Itayama.
Adapun kedua motor Suzuki tersebut muncul di era 1970, saat itu masih di bawah naungan PT Indohero Steel and Engineering Company.
"Perakitannya di Kali Besar Jakarta," tunjuk Itayama-san sambil memperlihatkan foto-foto awal produksi motor Suzuki di Indonesia.
Beberapa tahun setelahnya, Suzuki pun mendatangkan salah satu mobil legendarisnya ke Indonesia yaitu Carry ST20 atau akrab di masyakarat Indonesia dengan sebutan ' Carry truntung'.
Melegendanya Suzuki ST20 ini tidak lepas dari peran Soebronto Laras, yang kini menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Indomobil Sukses Internasional.
Baca Juga: Suzuki Ertiga di Yogyakarta Mandi Promo, Pilih Bonus GSX-R150 Atau Potongan Sampai Rp 31 Juta?
Tentunya, Soebronto punya alasan tersendiri mengapa pihaknya ingin memboyong ST20 ke Indonesia.
"Pada tahun 80-an, petani cengkeh di Manado sedang panen besar dan butuh transportasi yang sesuai, saya bawa lah ST20 ke sana," ujar pria yang akrab disapa Yonto itu dalam kesempatan yang sama.
Hanya dibekali mesin 2-tak berkapasitas 539 cc 2 silinder, para petani di sana awalnya meragukan kemampuan angkut beban Suzuki ST20.
Namun, Yonto sudah menyiapkan bergam strategi untuk bisa meyakinkan para petani tersebut.
Baca Juga: Tahu Enggak Ternyata Suzuki Hayabusa Ada Versi Mobilnya Lho, Ini Sosoknya
"Pikap itu saya kasih beban satu ton cengkeh, lalu dibawa menanjak di area pegunungan di Manado," ujar pak Yonto.
"Kaget semua, ternyata ST20 mampu mengangkut beban satu ton di jalur pegunungan," imbuhnya.
Berkat demonstrasi tersebut, Suzuki berhasil menjual 1.500 pikap ST20 di Manado dan membuka jalan pikap yang punya julukan 'truntung' ini untuk dijual di Pulau Jawa.
Meski begitu, Yonto mengaku pihaknya harus menyelesaikan masalah logistik terlebih dulu sebelum bisa 'membanjiri' Pulau Jawa dengan ST20.
Baca Juga: Lagi Cari Suzuki Ertiga 2015-2019 Sob? Harga Bekasnya Mulai Rp 125 Jutaan
"Waktu itu (1977) kami belum punya lahan untuk membangun pabrik mobil, sehingga pabrik yang sudah ada (Kali Besar Jakarta) kami belah dua antara produksi motor dan mobil," tawanya.
"Kami terus melakukan produksi, hingga akhirnya Suzuki berhasil berkembang dan menjadi pabrikan terbaik di Indonesia pada tahun 1986," kenangnya.
Ia pun berharap, ke depannya Suzuki dapat mengembalikan masa-masa jaya mereka seperti yang terjadi di era 80 hingga 90-an akhir.
"Dengan kerja keras dan kerjasama antara jajaran direksi sampai karyawan dealer, kami berharap (hopefully) Suzuki akan kembali lagi (will be back again). Sehingga kami dapat kembali menikmati apa yang generasi saya nikmati tahun 1986 lalu, saat Suzuki menjadi yang terbaik di Indonesia," pungkasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR