GridOto.com - Dipakai untuk melibas beragam kondisi jalan, terutama medan off road, pastinya suspensi dari sebuah motor trail haruslah mampu meredam guncangan dengan sangat baik.
Tak terkecuali motor trail bermesin 150 cc seperti Yamaha WR 155R, Honda CRF150L dan Kawasaki KLX 150BF SE.
Ini adalah kelas motor trail yang banyak dipakai masyarakat Indonesia.
Selain untuk hobi, biasanya motor trail 150 cc ini juga dipakai untuk aktifitas harian yang pastinya butuh kenyamanan dari kinerja suspensi tadi sob.
(Baca Juga: Yamaha Ajak Media Jajal WR 155R, Libas Jalan On Road dan Off Road Puluhan Kilometer)
WR 155R menggunakan jenis teleskopik dengan diameter tabung yang terbilang besar, 41 mm untuk suspensi depan dan monosok dengan link yang disebut monocross.
Kalau CRF150L dan KLX 150BF SE andalkan suspensi depan upside down, bedanya diameter tabung milik KLX 35 mm dan CRF 37 mm.
Lalu suspensi belakang monosok dengan link juga yang disebut pro-link dan uni-track.
Lalu bagaimana dengan karakternya?
Saat dipakai di jalan aspal mulus sih ketiganya terasa cukupan.
Minim sekali gejala limbung berlebih saat dipakai bermanuver seperti saat melibas tikungan panjang maupun pendek. Rasanya masih nyaman.
Lain cerita kalau mulai masuk jalan off road, keunggulan WR 155R karena suspensi depan teleskopik punya jarak main yang panjang dan redamannya cenderung padat.
Efeknya enggak gampang bottoming.
Beda dengan CRF150L dan KLX 150BF SE yang pakai suspensi depan upside down, karakter redamannya memang empuk tapi enggak seempuk dan semantap milik WR 155R.
(Baca Juga: Update Harga Honda CRF150L di Jawa Tengah, Lebih Murah dari ADV150 ABS! Simak Daftar DP dan Cicilannya)
Sedangkan untuk karakter suspensi belakang, ketiganya empuk dan nyaman.
Dipakai melewati lubang, bebatuan bahkan mendarat setelah melompat masih nyaman dan enggak bottoming.
Kalau untuk bagian roda, ketiganya kompak pakai kombinasi pelek 21 inci di depan dan 18 inci di belakang.
Peleknya sama-sama pakai material alumunium. Ukuran ban yang dipakai juga sama, 2.75-21 dan 4.10-18.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR