Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Kasus DFSK Digugat Konsumen

Mobil Transmisi CVT Susah Menanjak, Seperti Ini Gejala yang Timbul

Radityo Herdianto - Senin, 7 Desember 2020 | 14:00 WIB
ILUSTRASI. Untuk melaju kembali di tanjakan, buat sebagian pengemudi, bisa menjadi momen yang menyulitkan
Advertorial
ILUSTRASI. Untuk melaju kembali di tanjakan, buat sebagian pengemudi, bisa menjadi momen yang menyulitkan

GridOto.com - Mobil transmisi CVT susah menanjak, ada gejala yang timbul bisa dirasakan pengemudi.

Sejatinya transmisi CVT mobil dirancang untuk medan jalan ringan karena mengejar kenyamanan dan efisiensi bahan bakar.

Menggunakan pulley dan sabuk baja (belt), rasio gigi yang tercipta nyaris tidak terbatas sehingga lebih luas dalam putaran mesin rendah.

Menurut Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic, gejala mobil transmisi CVT yang susah menanjak atau tidak bisa melaju di tanjakan adalah muncul bunyi 'gredek'.

"Ya, ada bunyi gesekan dan terasa getaran gredek saat mobil melaju di tengah atau stop and go di tanjakan," ujar Hermas kepada GridOto.com.

Ilustrasi. Transmisi otomatis CVT yang telah dioptimalkan
Rianto Prasetyo
Ilustrasi. Transmisi otomatis CVT yang telah dioptimalkan

Baca Juga: DFSK Glory 580 Enggak Kuat Nanjak, Ini Plus Minus Transmisi CVT

Lanjut Hermas, munculnya gredek ini menjadi indikasi adanya slip antara pulley dengan belt.

Sebab putaran primary dan secondary pulley yang terlalu besar tidak bisa mencengkeram belt sehingga muncul gesekan berlebih dan timbul getaran 'gredek'.

"Gejala lain yang bisa timbul adalah mobil seperti ngeden, stuck tidak kuat menanjak," papar Hermas.

"Tapi kalau di jalan landai mobil tetap bisa melaju normal seperti biasa tanpa masalah," sambung Hermas.

Keausan pulley trasmisi CVT Honda Jazz akan berpengaruh terhadap performa mobil
ryan/gridoto.com
Keausan pulley trasmisi CVT Honda Jazz akan berpengaruh terhadap performa mobil

Baca Juga: DFSK Glory 580 Turbo CVT Enggak Kuat Nanjak, Ini Tanggapan Pakar Matik

Hermas menilai gejala tersebut disebabkan karena transmisi CVT yang digunakan sudah dirancang terbatas pada beban atau kekuatan torsi tertentu.

"Ada speed sensor di primary dan secondary pulley yang membatasi tekanan oli berlebihan untuk mencegah kerusakan transmisi," terang Hermas.

"Karena saat menanjak beban torsi transmisi paling besar, jadi speed sensor membatasi pressure berlebihan dan power transmis cut-off," jelas Hermas.

Editor : Dwi Wahyu R.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Ban Mobil Bocor Samping Sudah Enggak Bisa Ditambal, Ini Alasannya

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa