GridOto.com - Penggunaan carbon cleaner idealnya dilakukan setiap beberapa kali ganti oli mesin.
Misalnya penggantian oli mesin dilakukan setiap 5.000 km maka carbon cleaner bisa dilakukan setiap 15.000 km.
Nah, kalau penggunakan carbon cleaner ini lebih sering seperti setiap 5.000 km itu gimana dampaknya pada mesin?
Apakah terlalu sering menggunakan carbon cleaner malah akan merusak mesin mobil?
Kuntarto Rahmat, pemilik bengkel Goebuk Tune-up, menjawab pertanyaan tersebut.
Baca Juga: Alasan Mengapa Carbon Cleaner Tipe Foam Lebih Aman Bagi Jeroan Mesin
"Cairan carbon cleaner yang baik itu enggak merusak komponen internal mesin," buka Kuntarto Rahmat.
Cairan carbon cleaner yang baik itu tidak memiliki kandungan zat asam (acid) dan amonia sehingga aman buat mesin bila sering digunakan.
"Namun, sebenarnya penggunaan carbon cleaner terlalu sering itu mubazir karena kerak karbon belum terlalu banyak," tambah pria yang bengkelnya di Jatinegara, Jakarta Timur.
Jadi hasilnya tidak akan jauh terasa karena kerak karbon yang bersihkan masih sedikit.
Berbeda bila penggunaan cairan carbon cleaner yang mengandung zat asam.
Baca Juga: Hati-Hati Bersihkan Internal Mesin Pakai Cairan Carbon Cleaner
Berbeda bila penggunaan cairan carbon cleaner yang mengandung zat asam.
"Kalau cairan carbon cleaner terlalu keras dan ada zat asam harus diwaspadai karena bisa mengikis lapisan aluminium seperti piston dan ruang bakar," bebernya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR