GridOto.com – Seiring dengan berlakunya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan penerapan working from home (WFH) di hampir semua perkantoran, perjalanan dengan mobil pribadi pun semakin jarang dilakukan.
Hal ini membuat kebiasaan memanasi mesin mobil setiap pagi semakin dilupakan. Banyak pemilik kendaraan pribadi berpikir, jika tidak digunakan buat apa mesin mobil dipanaskan? Sobat GridOto pun malah lebih sering melengkapi kebutuhan buat menopang kenyamanan rumah.
Sobat GridOto baru tersadar sudah mengabaikan mobil kesayangan ketika akan bepergian dan mesinnya susah di-starter. Persoalan ini biasanya datang sistem kelistrikan mobil, tepatnya aki, alternator, dan rangkaian kabel-kabel.
Kepala Bengkel Auto2000 Bogor Siliwangi Bambang Haryanto membocorkan, persoalan kelistrikan ini dialami oleh mayoritas pemilik mobil yang datang ke bengkelnya pasca-PSBB.
Baca Juga: Cuaca Panas di Indonesia, Begini Pengaruhnya Terhadap AC Mobil
“Masalah yang paling banyak, susah di-starter karena jarang dipakai dan enggak sadar merawat. Selain susah dinyalakan, mobil disusupi “pendatang”. Mobil jadi sarang tikus,” ujar Bambang.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi, mobil harus dipanasi dua hari sekali. Tujuannya, untuk menjaga kesehatan aki.
Bambang menjelaskan, aki adalah komponen penting yang mengalirkan tenaga agar mesin berjalan. Kondisnya harus dicek setiap hari.
Bagian-bagian yang harus dicek adalah indikator air aki (elektrolit) dan komponen-komponennya seperti terminal positif dan negatifnya yang mudah berkarat.
“Pengecekan aki bisa dilakukan di rumah. Penggantian airnya pun juga bisa dilakukan sendiri. Kalau aki baru gunakan air aki biasa saja. Sebab, meski mobil diparkir sebenarnya ada tegangan atau daya yang terlepas. Sementara, tidak ada supply karena mobil keadaannya mati,” jelas Bambang.
Baca Juga: Akses Pintu Bagasi Toyota Fortuner 2020 Lebih Praktis Gara-gara Ini
Selain itu, meski tidak digunakan mobil harus tetap dicek ke bengkel resmi setiap enam bulan sekali. Meski pemakaian mobil belum mencapai 10.000 kilometer karena jarang digunakan, pemilik mobil wajib melakukan servis rutin. Servis bisa dilakukan setiap enam bulan sekali.
“Saat ini menunggu kilometer ya bingung juga. Lebih baik patokannya adalah enam bulan sekali saja untuk servis berkala. Bawa ke bengkel resmi untuk dilakukan pengecekan. Supaya mesin tetap kinclong. Enggak lucu mobil bagus-bagus tapi susah di-starter,” ujar Bambang.
Bambang juga menyampaikan tips menjaga sistem kelistrikan mobil selama WFH. Terutama bagi pemilik mobil yang sudah memodifikasi mobil dengan perangkat audio mumpuni. Ia menyarankan, jika kangen ingin menyalakan perangkat audio mobil, pastikan mesin dalam keadaan menyala.
“Meski tidak dibawa jalan hanya di garasi saja, nyalakan mesin. Jika tidak menyala mesinnya, tegangan listrik terpakai tapi tidak terisi lagi. Akhirnya mobil kehilangan tenaga,” sarannya.
Baca Juga: Masih Terjadi, Bagaimana Mencegah Pencurian Modus Pecah Kaca Mobil?
Itulah tips praktis dan sederhana supaya mobil yang jarang dipakai akibat WFH tidak susah menyala saat diperlukan. Sobat GridOto dapat memperoleh tips-tips lainnya langsung dari teknisi bengkel Auto2000 dengan menonton video-video “Tanya Bengkel” di akun Youtube Auto2000 ID.
Oleh karena bersifat umum dan praktikal, tips-tips yang diberikan tidak khusus untuk mobil keluaran Toyota saja, tetapi juga bisa diaplikasikan di mobil-mobil dari pabrikan lain.
Bagi Sobat GridOto yang sedang mengincar mobil-mobil keluaran Toyota, di akun Youtube tersebut terdapat video-video “Tanya Auto” yang berisi review mobil-mobil terbaru Toyota.
Tunggu apa lagi? Segera cek akun Youtube Auto 2000 !
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR