GridOto.com - Ikatan Motor Indonesia (IMI) telah meresmikan panduan pelaksanaan touring motor, pada Sabtu (28/11/2020) pagi tadi.
Peresmian panduan bertajuk ‘standarisasi pelaksanaan tata cara berkendara sepeda motor berkelompok’ itu dilakukan bekerjasama dengan berbagai pihak terkait.
Adapun panduan tersebut bisa didapatkan dalam bentuk buku maupun video berdurasi 15 menit yang ada di kanal sosial media milik IMI.
“Kami bekerja sama dengan MPR RI, Korlantas, dan Departemen Perhubungan, untuk berinisiatif membuat panduan berkendara sepeda motor berkelompok,” ujar Sadikin Aksa selaku Ketua Umum IMI Pusat, Sabtu (28/11/2020) tadi.
Baca Juga: Keren! Ikatan Motor Indonesia Siapkan Aturan Tentang Touring, Ini Tujuannya
Sadikin menjelaskan, tujuan pembuatan dan standarisasi tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengguna jalan raya terutama komunitas atau klub sepeda motor.
Apalagi jumlah populasi motor di Indonesia sudah mencapai lebih dari setengah populasi penduduknya.
“Makanya tidak heran kalau dari data Badan Pusat Statistik, pengguna motor merupakan penyumbang lakalantas terbanyak dengan 87,3 persen dari total keseluruhan,” imbuh ujar Bambang Soesatyo selaku Ketua MPR RI dalam kesempatan yang sama.
Panduan yang baru diresmikan itu pun memiliki lingkup yang luas, mulai dari menentukan safety gear, persiapan sebelum berkendara, hingga tindak-tanduk di jalan raya.
Baca Juga: Ada Rencana Touring Harus Izin Dulu ke IMI, Ini Kata Harley-Davidson Club Indonesia
Sehingga diharapkan dapat membantu menekan angka kecelakaan saat touring dan stigma negatif dari kegiatan touring sepeda motor.
“Karena masih banyak kejadian di mana komunitas otomotif belum memahami tata cara berkendara berkelompok secara baik sehingga memunculkan berbagai macam kritik,” tukas pria yang akrab disapa Bamsoet itu.
Selain itu, Sadikin berharap bahwa panduan yang mereka terbitkan hari ini dapat dijadikan acuan bagi pemerintah untuk membuat regulasi yang lebih tegas dan lugas.
Serta mengajak para anggota komunitas dan klub otomotif terutama yang berkutat dengan sepeda motor untuk memberikan kritik dan saran bagi panduan tersebut.
“Kami sadar panduan ini mungkin belum sempurna, tapi kami harapkan masukan-masukan para komunitas kedepannya bisa melengkapi panduan ini,” ujar pria yang akrab disapa ‘Ikin’ itu.
“Sehingga panduan ini nantinya bisa dipakai untuk menjadi acuan pemerintah dalam membuat standarisasi mengenai berkendara berkelompok.,” pungkasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR