GridOto.com - Max Verstappen tentu sangat senang bisa mengemudikan mobil F1 di usianya yang cukup belia, yakni 17 tahun.
Hal itu juga membuatnya jadi pembalap termuda yang mencicipi mobil F1, tepatnya pada 2015 lalu dengan tim Toro Rosso.
Rekor pembalap termuda F1 ini bahkan masih bertahan sampai sekarang.
Tapi soal mengemudikan mobil di jalan raya, Max Verstappen nampaknya tidak seantusias yang dibayangkan banyak orang.
Baca Juga: Hasil Kualifikasi F2 Bahrain 2020: Callum Ilott Pole Position, Mick Schumacher Terancam
Padahal biasanya mengendarai mobil di jalan raya bisa jadi momen yang cukup menyenangkan bagi sebagian besar anak muda.
Bahkan saat mengemudikan mobil F1 untuk pertama kalinya, Verstappen belum punya Surat Izin Mengemudi (SIM).
Ia pun ogah berusaha mendapatkannya dan sampai sekarang masih tidak menyukai mengendarai mobil di jalan raya.
Hal tersebut diungkapkannya saat gelaran F1 Bahrain 2020 yang berlangsung akhir pekan ini.
Baca Juga: Menang di GP F1 Eifel 2020, Lewis Hamilton Mengaku Ngeri dengan Max Verstappen
"Ya tapi tidak sering. Aku tak menyukainya. Pernah saat kami pergi ke area industri dan ayahku memintaku nyetir tapi aku tak mau. Dia selalu memaksaku untuk mengendarai mobil," ungkap Verstappen dilansir GridOto.com dari Planet F1.
Bahkan saat ini jika mengendarai mobil, Max Verstappen mengaku anti memakai mobil transmisi manual.
Tentu sangat bertolak belakang dengan apa yang dilakukannya di F1, yang mana pergantian gigi dan raungan mesin jadi daya tarik besar dari 'jet darat' tersebut.
"Aku benci berganti gigi (transmisi manual). Aku lebih pilih matic," ungkap pembalap asal Belanda ini.
Baca Juga: Hasil FP1 F1 Bahrain 2020: Lewis Hamilton Tercepat, Mercedes Dominan
Setelah mendapatkan tekanan dan bujukan dari sang ibu, Verstappen akhirnya luluh dan mau mengikuti tes untuk mendapatkan SIM.
"Aku bahkan belum lulus tes teori sampai usia 17 tahun. Ibuku bilang aku harus ikut tes, akhirnya aku setuju bahwa itu ide bagus. Aku belajar dari sore sampai pagi. Lalu jam 10 aku tes tulis dan lulus," imbuhnya.
"Dua bulan kemudian aku tes praktik dan berjalan dengan cukup bagus. Pengujinya sangat serius, dia tidak terlalu mendukungku bahkan dia menilai apapun dariku, termasuk baju dan topiku. Pernah aku belok kanan padahal seharusnya ke kiri, agak aneh. Aku sempat tidak memberikan jalan ke pejalan kaki, bahkan mereka tidak menungguku, tapi untung pada akhirnya aku lulus," jelasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Planetf1.com |
KOMENTAR