GridOto.com - Pasar mobil lawas Indonesia kini sedang didominasi oleh mobil-mobil dari dekade '90-an.
Terutama mobil asal pabrikan Jepang seperti Toyota Starlet, Toyota Great Corolla, dan Honda Civic Nouva.
Bimo Malique, owner showroom spesialis mobil lawas Malique Selatan Djakarta mengatakan, efek nostalgia menjadi alasan utama popularitas mobil-mobil tersebut.
"Dulu waktu zaman muda mungkin punya mobil ini, atau bahkan gak sempat punya karena belum punya uang. Nah sekarang begitu sudah punya uang, orang mulai cari unitnya lagi. Istilahnya ajang balas dendam lah," ujarnya kepada GridOto.com (27/11/2020).
Ia pun memprediksi bahwa tren mobil Jepang lawas tahun '90-an masih akan berlanjut hingga 2021 mendatang.
Dengan tambahan beberapa mobil lainnya dari era tersebut seperti Mitsubishi Eterna, dan mobil dari dekade yang lebih lama yaitu '80-an seperti Honda Civic Wonder.
Bimo juga mengatakan bahwa harga mobil-mobil Jepang era '90-an akan semakin tinggi tahun depan.
“Apalagi akhir-akhir ini makin banyak selebriti yang main mobil '90-an seperti Toyota Starlet Kotak,” ujar Bimo.
Baca Juga: Harga Mobil Bekas Honda Civic Estilo Gelap, Bisa Tembus Rp 400 Juta!
Kalau terus begitu tahun depan bisa makin ‘digoreng’ lagi harganya,” imbuh pria yang sempat mengoleksi Honda Civic Estilo itu.
Tapi tidak hanya mobil asal pabrikan Jepang, Bimo juga memprediksi bahwa mobil '90-an asal Eropa juga akan mengalami kenaikan popularitas tahun depan.
“Selain yang memang sudah populer seperti Mercy Tiger (Mercedes-Benz W124) atau BMW E36 Seri-3, akhir-akhir ini mulai banyak juga yang cari BMW Z3,” jelasnya.
Baca Juga: Sama-sama Digandrungi, Ini yang Bikin Harga Mobil Bekas Mercedes-Benz Lawas Lebih Stabil dari BMW
Harga mobil lawas pabrikan Jepang yang semakin menggila serta mulai jenuhnya konsumen dengan mobil lawas ‘Jepangan’ menjadi alasannya.
“Orang sudah mulai banyak yang jenuh. Prediksi saya tren-nya tetap sama yaitu mobil lawas '90-an, tapi pindah kemungkinan besar kembali ke mobil-mobil Eropa,” jelas Bimo.
“Tapi ya namanya tren memang dari dulu juga begitu sih, seperti siklus,” pungkasnya.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR