GridOto.com-Penggemar roda dua di Indonesia ini memang banyak yang gila, karena mereka berani menebus sebuah motor baru dengan harga yang mencapai Rp 969 juta off the road Jakarta.
Tentu bukan gila dalam arti sebenarnya ya, karena dalam kondisi seperti saat ini, mereka masih berani menebus motor BMW R18 First Edition yang baru dikenalkan hari Selasa (24/11) ini.
"Kita juga kaget, karena yang pesan sudah ada 20 orang," kata Joe Frans, CEO PT Maxindo Motor Nusantara, APM resmi BMW Motorrad di Indonesia kepada GridOto.com.
(Baca Juga: Akhirnya BMW R18 Rilis di Indonesia, Bergaya Klasik Harga Nyaris Rp 1 Milyar!)
Menurut Joe, tahun ini pihaknya baru akan mendatangkan 5 unit, sementara sisanya tahun depan. "Nah R18 First Edition ini juga akan terbatas ya jumlahnya dari Jerman," sambungnya.
Tuh yang mau mendapaytkan edisi pertama BMW R18 buruan pesan deh. "Pemesanan terakhir untuk First Edition paling lama Februari atau Maret," bebernya.
BMW R18 First Edition memiliki bentuk heritage, yang desainnya terinspirasi dari BMW R5, salah satu motor rakitan pabrikan Jerman itu yang muncul tahun 1930-an.
(Baca Juga: Bergaya Retro Dalam Balutan Modern, Simak 4 Daya Tarik BMW R18 Classic)
Penampilannya sangat klasik, dengan Bentuk sasis, tangki tear drop 16 liter, serta warna hitam dipadu garis putih benar-benar persis BMW R5 yang juga motor legendaris mereka.
BMW menggunakan mesin boxer berkubikasi 1.800 cc, dengan teknologi yang sengaja dibuat layaknya motor jadul.
Misalnya masih pakai pendingin udara, walau ada oil cooler kecil di bagian depan bawah mesin. Lalu menggunakan push rod untuk menggerakkan katup masuk dan keluar.
(Baca Juga: BMW R18 Neo-Retro Bagger, Tampil Radikal Meski Banyak Partnya Standar)
Mesin ini yang punya tenaga 91 dk dan torsi mencapai 158 Nm. Torsinya bahkan lebih besasr dari BMW R nineT loh.
Tenaga dan torsi besar tersebut disalurkan menuju roda belakang lewat drive shaft lapis krom yang dibiarkan terbuka.
Untuk mendapatkan kesan motor tua, BMW sengaja memberikan sensasi goyangan khas mesin boxer. Klasik banget gak sih sob?
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR