GridOto.com - Dunia balap Indonesia kembali kehilangan salah satu tokoh legendarisnya hari ini (24/11/2020).
Helmy Sungkar Alurmei, atau lebih dikenal sebagai Helmy Sungkar, meninggal dunia pagi ini.
“Betul, kakak berpulang tadi pagi sekitar jam 6 pagi tadi karena sakit,” ujar sang adik Faryd Sungkar ketika dihubungi GridOto.com (24/11/2020).
Sebelumnya, pria yang wafat di usia 68 tahun tersebut baru saja dirawat di rumah sakit akibat menderita stroke.
Baca Juga: Helmy Sungkar Dianugerahi Lifetime Achievement oleh MOTOR Plus
Kontribusi Helmy Sungkar kepada dunia balap Indonesia tidak perlu diragukan lagi, baik sebagai pembalap maupun promotor sejak tahun 70-an.
Nama Helmy Sungkar semakin melejit setelah mendirikan Trendy Promo Mandira (TPM) pada 1984 silam.
TPM pun akhirnya menjadi promotor otomotif pertama yang berbadan hukum di Indonesia 6 tahun kemudian.
“Kata Trendy diambil dari nama mobil yang bisa saya jual (Mazda 323 Trendy), Promo berarti promotor, sedangkan Mandira adalah nama hotel di Bali ketika bulan madu dengan istri saya,” ungkap suami Ria Sungkar itu dikutip dari Tabloid OTOMOTIF pada 2011 silam.
Sebagai promotor, berbagai disiplin balap baik balap motor dan mobil seperti motocross, touring car, dan reli sudah digelar TPM sejak tahun 80-an.
Pada 2013 silam, Helmy dan TPM terhitung telah menggelar lebih dari 500 event balap mobil dan motor berskala nasional maupun internasional.
Tidak heran jika Helmy dan TPM pun menjadi ikon di dunia event balap Indonesia, dan mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement pada OTOMOTIF Award 2013 lalu.
Juga penghargaan Lifetime Achievement pada MOTOR Plus Award 2018 yang tidak hanya diberikan karena kiprahnya sebagai promotor.
Juga sebagai pria yang turun langsung di dunia balap salah satunya sebagai perintis dari tim motocross legendaris Pertamina Racing Team.
Ayah dari Rifat Sungkar, Halina, dan Rizal Sungkar tersebut mengatakan, konsistensi merupakan kunci dari pencapaian tersebut,
“Kuncinya konsistensi. Orang kalau konsisten, melakukan apa saja pasti hasilnya bagus,” ujar pria kelahiran 17 April 1952 itu.
Selamat jalan Pak Helmy, dunia balap Indonesia tidak akan melupakan kiprah anda.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR