GridOto.com - Masalah charging station untuk kendaraan listrik di Indonesia, sudah tidak lagi menjadi konsen bagi Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Di negara lainnya, sudah menerapkan infrastruktur tesbebut hingga 95 persen.
Selain melalui charging station, kendaraan listrik sejatinya juga dapat di-charge di rumah.
Doddy B. Pangaribuan, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (UIDJAYA), mengatakan kalau charging kendaraan listrik di rumah, harus memperhatikan soal daya listrik.
Baca Juga: Teknologi Kendaraan Listrik Kian Masif, Begini Kesiapan PLN Guna Menyongsong Era Elektrifikasi
"Kalau persoalannya ya kan tantangan nya apakah dirumah cukup gitu yaa. ya tergantung rumah siapa dulu ada yang masih 5.500 Watt ada yang sudah 3.000," ujar Doddy saat ngobrol virtual (NGOVI) bersama Otomotif Group, Jumat (20/11/2020).
Doddy pun menjelaskan, jika ingin mengecas di rumah, minimal harus tersedia daya sebesar 11.000 Watt. Gede banget ya?
"Itu sudah minimal, kan kita juga pakai yang lain-lain lagi ya," kata Doddy.
Jelas deh kenapa PLN menyiapkan banyak stasiun pengisian buat pemilik kendaraan listrik yang memang daya listrik di rumahnya 'kurang ngangkat'.
Beberapa waktu yang lalu, dari Juli sampai September 2020, PLN memberikan promo membebaskan biaya tambah daya bagi pemilik kendaraan listrik itu sebesar 100 persen.
"Ternyata sambutannya juga kurang, kenapa ya? Mungkin memang tidak ada ya di sini," tuturnya.
Kalau dilihat dari kesiapan, PLN tentunya memiliki cadangan listrik yang besar untuk kebutuhan kendaraan listrik.
"Artinya, dari sisi pasokan kami cukup, kemudian infrastruktur juga sudah kita pioneer ada 6 titik di Jakarta-Tangerang, ada sekitar 20 plug-in," jelas Doddy.
"Itu ada kombinasi yang mulai dari normal, kemudian fast charging, dan ultra fast charging," tandasnya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR