GridOto.com - Akhir pekan ini ada gelaran MotoGP Portugal 2020 sebagai seri terakhir musim ini.
Ini jadi ajang come back Portugal setelah terakhir menggelar MotoGP pada 2012 lalu.
Bedanya, sekarang MotoGP Portugal diadakan di Autodromo Internacional do Algarve, sedangkan pada tahun 2000 sampai 2012 diadakan di Estoril, sempat sekali diadakan di Jarama tahun 1987.
Menarik nih momen terbaik yang pernah terjadi MotoGP Portugal, salah satunya yang dialami juara dunia 9 kali, Valentino Rossi.
Baca Juga: Juara Dunia MotoGP 2020 Joan Mir Masuk Empat Besar Pembalap Berpenghasilan Tinggi. Berapa Gajinya?
Kala itu Valentino Rossi yang sedang mengejar gelar juara bertarung ketat dengan Toni Elias di Estoril, yang jadi seri penting tepat sebelum seri terakhir di Valencia.
Rossi yang tampil luar biasa berusaha mengejar Nicky Hayden di kejuaraan, ketinggalan 12 poin.
Pada balapan itu, Rossi mampu tampil sangat bagus di saat Nicky Hayden kena sial karena crash bersama sang rekan, Dani Pedrosa.
Di akhir balapan, Rossi yang tinggal menyentuh garis finis di posisi pertama harus gigit jari.
Toni Elias berhasil menang adu cepat di trek lurus menjelang garis finis, yang membuat Rossi kehilangan poin berharga.
Selisihnya sangat tipis, bisa dibilang hanya sejengkal saja.
Rossi yang finis kedua sebenarnya cukup untuk bisa mengkudeta Hayden di posisi pertama.
Hanya saja, pada balapan terakhir di Valencia, Rossi terjatuh dan merelakan gelar untuk Nicky Hayden.
Selain soal jatuh di Valencia, balapan MotoGP Portugal 2006 disebut sangat mengecewakan bagi The Doctor.
Beberapa bulan lalu, tepatnya di April 2020, Toni Elias menyebut Valentino Rossi dendam dan tidak mau memaafkannya.
Toni Elias menceritakan kejadian MotoGP Portugal 2006, dimana Valentino Rossi kehilangan 5 poin, yang secara hitungan merugikannya dalam perebutan gelar juara dunia dari Nicky Hayden.
Baca Juga: Sabet Gelar Juara Dunia MotoGP 2020 Apakah Joan Mir Bakal Pakai Nomor 1 di Motornya?
Jika saja di Portugal tidak dilewati Elias di detik-detik akhir, bisa saja ceritanya jadi berbeda.
Nah, hal itulah yang dianggap Elias bahwa Rossi tidak pernah memaafkannya.
"Memenangkan balapan MotoGP sangat penting. Tapi menang lebih berharga karena melawan karakter yang kulawan, Valentino Rossi. Itu memori hebat yang selalu kuingat dalam hatiku," ungkap Elias dilansir GridOto.com dari Corsedimoto.
"Di juga masih mengingatnya, dia masih belum memaafkanku. Kubilang semuanya sudah selesai, saat ini waktunya jadi teman. Tapi tidak mungkin, dia orang yang sangat kompetitif, dia memaku peristiwa itu di hatinya dan dia takkan pernah memaafkanku," jelas Elias.
Meski begitu, Elias mengaku sangat menghormati sosok Rossi.
Baca Juga: Tim Haas Akan Diperkuat Mick Schumacher dan Nikita Mazepin, Apa Risiko dan Kelebihannya?
"Sikapnya berbeda denganku, aku menang saat itu tapi bagiku dia adalah pembalap terbaik," lanjut Elias.
Beberapa hari setelahnya, Rossi ternyata menanggapi pernyataan Elias dalam sebuah wawancara.
Pada tahun yang sama, seri sebelum-sebelumnya tepanya di Jerez, Elias juga sempat terlibat insiden dengan Rossi.
"Aku tak marah dengannya karena kalah di Portugal," kata Rossi dilansir GridOto.com dari Tuttomotoriweb.com.
"Tapi saat jatuh yang disebabkannya di Jerez," jelas Rossi.
Di Jerez 2006, Rossi dijatuhkan Elias yang bisa finis ke-4.
Baca Juga: Bakal Jadi Seri Terakhirnya Bersama Ducati, Ini Target Andrea Dovizioso di MotoGP Portugal 2020
"Saat itu balapan pembuka musim itu dan aku langsung terjatuh di tikungan pertama. Aku memaafkannya pada awalnya, tapi tidak setelahnya," kata Rossi sambil tertawa.
Di Jerez 2006, Rossi sudah menerima maaf dari Elias setelah balapan.
Elias sendiri juga bukannya sentimen ke Rossi, bahkan mengakui mengagumi The Doctor yang dianggapnya pembalap terhebat.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Tuttomotoriweb.com,Corsedimoto.com |
KOMENTAR