GridOto.com - Gerobak Listrik (Gelis) yang diproduksi oleh PT Solar Panel Indonesia (SPI) disebutkan terjual hingga puluhan unit setiap bulannya.
Seperti diketahui, SPI kini memproduksi lima tipe Gerobak Listrik yaitu Gelis 300 Light Metal, Gelis 300 Retro, Gelis 300 Cargo, Gelis 300 Grab dan Gelis 300 Chassis.
Harganya berkisar mulai Rp 17 juta hingga Rp 22 juta Off The Road.
"Per bulan rata-rata bisa terjual 20 unit Gelis," kata Jermia Widagdo, Sales Manager SPI saat GridOto.com temui di pabriknya yang berlokasi di Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/11/2020).
Baca Juga: Begini Awal Mula Gerobak Listrik Tercipta, Bangkitkan UMKM di Masa Pandemi Covid-19
Adapun dari total penjualan tersebut, sebanyak 50 persen penjualannya didominasi oleh tipe Gelis 300 Light Metal.
"Untuk yang Light Metal ini kontribusinya memang paling besar, bisa mencapai 50 persen lebih," terang Jeremia.
Jermia mengungkapkan, bahwa pembeli Gelis kebanyakan fleet market atau konsumen yang melakukan pembelian dalam jumlah banyak.
Ia menyebutkan, konsumen Gelis saat ini rata-rata berasal dari kalangan perusahaan maupun organisasi.
Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Industri Modifikasi Tanah Air, Kemenperin Gelar Ajang Gelis Tuner Competition
"Kami ada kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, organisasi tersebut melakukan pembelian dalam jumlah banyak, baru nanti anggota membeli secara retail," ujar Jeremia.
"Jadi menjual melalui organisasi baru nanti ke perorangan, jadi organisasi yang maju untuk ambil unit ke kami," ucapnya.
Sebagai informasi, motor beroda tiga ini mengusung motor elektrik berdaya 800 Watt penggerak roda belakang dengan baterai tipe VRLA 48v-26AH.
Baca Juga: Dikasih Modal Awal 15 Juta, 3 Modifikator Ditantang Bikin Konsep Gelis Terbaik
Dengan berat kotor mencapai 600 kg, Gelis 300 mampu berakselerasi hingga 30 km/jam dengan jarak tempuh rata-rata 30 km.
Gelis 300 juga mampu mengangkat beban hingga 300 kg, berkat penggunaan kombinasi suspensi belakang model daun dan depan teleskopik.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR