GridOto.com - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mengumumkan pencapaian mereka sepanjang 2020 ini lewat konferensi pers virtual, pada Selasa (3/11/2020).
Menurut Hafid Hadeli, Presdien Direktur Adira Finance, pembiayaan mereka di tahun ini cukup terdampak akibat lemahnya daya beli masyarakat yang disebabkan oleh Pandemi Covid-19.
"Penyaluran pembiayaan baru perusahaan tercatat sejumlah Rp 13,3 triliun di Januari hinga September 2020, atau turun sebesar 53 persen dibandingkan periode sama tahun lalu," ucap Hafid.
"Penurunan penyaluran pembiayaan baru ini sejalan dengan lemahnya kinerja penjualan industri otomotif, akibat kontraksi ekonomi dalam enam bulan terakhir. Dengan demikian total pembiayaan yang kami kelola saat ini sebesar Rp 46,1 triliun, turun 14 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” kata Hafid.
Jika diperinci, sepanjang Januari - September 2020 Adira Finance telah membiayai transaksi pembelian motor sebesar Rp 6 triliun, yang terdiri dari Rp 4,9 triliun untuk pembelian motor baru dan Rp 1,1 triliun di motor bekas.
Sedangkan, untuk penyaluran pembiayaan mobil totalnya adalah Rp 4,9 triliun, yang terdiri dari Rp 2,9 triliun untuk mobil baru, dan Rp 2,4 triliun di mobil bekas.
Adira Finance telah melakukan inisiatif dengan mengadakan program marketing yang menarik seperti Sobat, Tepat Mantap, Adirapoin, dan Undian Seru adiraku untuk meningkatkan penjualan.
Di samping itu, perusahaan juga terus melakukan inovasi dalam meningkatkan saluran distribusi dengan mengoptimalkan berbagai media digital, platform online, dan pameran virtual.
Baca Juga: Ingin Punya Kendaraan? Ikuti Adira Virtual Expo 2020 yang Berkonsep 3D, Catat Tanggalnya!
“Dalam menghadapi tantangan di masa pandemi ini, perusahaan telah menyiapkan strategi-strategi utama agar dapat terus melayani konsumen seperti memastikan kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan baik," ucap Hafid
"Lalu, memberikan program restrukturisasi kredit kepada konsumen yang terkena dampak langsung Covid-19, mendorong program penjualan dengan menetapkan program pemasaran yang menarik bagi konsumen, dan menjaga kualitas aset melalui praktik kehati-hatian dalam menyalurkan pembiayaan baru,” tutup Hafid.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR