GridOto.com - Jika jalanan utama macet panjang, biasanya polisi, warga sekitar atau bahkan aplikasi seperti Google Maps dan Waze akan mengarahkan kita untuk lewat jalan tikus.
Umumnya, jalan tikus merupakan jalanan sempit yang melewati perumahan warga.
Lantas dari kacamata safety, amankah mengemudikan mobil melewati jalan tikus?
Menanggapi hal ini, Sony Susmana, Training Director dari Safety Defensive Consulting Indonesia (SDCI) memberikan pandangannya.
Baca Juga: Kejebak Macet saat Libur Panjang? Pakar Anjurkan Pengemudi Lakukan Ini!
Secara pribadi, ia tak menyarankan pengguna untuk melewati jalan tikus karena dapat membahayakan.
"Karena rata-rata kecil dan sempit, maka mobil sering berserempetan dengan obyek lain," ucap Sony kepada GridOto.com, Kamis (29/10/2020).
Selain itu, pengemudi juga berpotensi tersasar dan justru jarak yang ditempuh akan lebih jauh ketimbang lewat jalan raya.
Bukan hanya itu, dikhawatirkan juga ada konflik atau bahkan pungli dari warga sekitar.
Baca Juga: Libur Panjang, Lebih dari 330 Ribu Kendaraan Tercatat Tinggalkan Jakarta Lewat Jalan Tol
"Saya pribadi enggak pernah lewat jalan tikus, kecuali memang yang sudah dipersiapkan oleh petugas berwenang," ucap Sonny.
Hal senada juga diungkapkan oleh Andry Berlianto, selaku praktisi Defensive Riding dan Defensive Driving Indonesia.
"Dengan lewat jalan tikus, kita enggak tau real condition-nya (kondisinya) kayak gimana, jangan-jangan lebar jalannya enggak cukup sama kendaraan kita, atau mungkin jalannya rusak dan enggak bisa dilewati kendaraan," tutur Andry.
Baca Juga: Libur Panjang, Berikut daftar Kartu Uang Elektronik Untuk Pembayaran Tol Trans Jawa
Menurutnya sah-sah saja melewati jalan tikus, asalkan pengemudi tahu kondisi medan yang akan dilaluinya.
"Minimal cek Google dulu. Karena bisa jadi lewat jalan tikus bisa makan waktu lebih lama. Karena kemungkinan terjebak di ruang jalan yang sempit," tutupnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR