GridOto.com - Pembangunan pabrik PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) yang sudah berlangsung sejak akhir 2019 lalu, ditargetkan rampung pada akhir tahun 2021 mendatang.
Rencananya pabrik yang berlokasi di kawasan Delta Mas, Bekasi ini akan menjadi manufaktur Hyundai pertama dan terbesar yang berbasis di kawasan ASEAN.
Adapun Hyundai Motor Company (HMC) juga telah mengumumkan rencana investasi sebesar 1,55 miliar USD atau setara Rp 22,7 triliun untuk mengembangkan kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) di Tanah Air. (Kurs 1 Dolar AS = Rp 14.660,05)
Hal itu dikarenakan mereka melihat tren penggunaan kendaraan listrik yang terus meningkat ke depannya.
Baca Juga: Pajak Mobil Listrik Hyundai Ioniq Lebih Murah Dari Honda Brio RS?
Bahkan, brand asal Korea Selatan ini berencana untuk memperkenalkan beberapa line up kendaraan listrik terbarunya di Indonesia dalam waktu dekat ini.
"Kami telah beradaptasi dengan kondisi pasar yang berkembang pesat untuk menjadi pemimpin untuk mobilitas masa depan, dan kami juga tanggap untuk merespon faktor-faktor yang tidak terduga, seperti yang disebabkan oleh pandemi (Covid-19)," ujar Wonhong Cho, Global Chief Marketing Officer HMC dalam siaran resminya, Selasa (20/10/2020).
Enggak cuma itu, Hyundai juga berkomitmen untuk membangun tonggak sejarah baru sebagai game changer di ekosistem EV murni serta membawa Indonesia ke era elektrifikasi.
Komitmen Hyundai terhadap elektrifikasi mobilitas baru-baru ini ditunjukkan dengan peluncuran brand khusus EV, IONIQ.
Baca Juga: Biaya Kepemilikan Mobil Listrik Hyundai Ioniq Lebih Murah Dari LCGC?
Penciptaan brand IONIQ merupakan tanggapan atas permintaan pasar yang berkembang pesat dan percepatan rencana Hyundai untuk memimpin pasar global EV.
"Berbasis investasi yang berani dan daya saing teknologi terhadap industri mobilitas di masa depan, kami akan terus berupaya untuk memberikan pengalaman hidup yang lebih baik kepada pelanggan dan seluruh masyarakat dunia. Sehingga menjadikan diri kami sebagai merek yang berkontribusi pada kebahagiaan manusia," pungkas Cho.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR