GridOto.com – Andrea Iannone sudah menjalani sidang kasus doping di Lausanne, Swiss dan kini menunggu hasilnya. Kariernya di MotoGP tercancam, bagaimana sikap tim Aprilia?
Pada 15 Oktober 2020 lalu, Andrea Iannone menjalani sidang selama 12 jam.
Kelahiran Vasto, Italia, 31 tahun ini dijatuhi hukuman skorsing 18 bulan, sejak Desember 2019.
Badan Anti-Doping Dunia (WADA) menuntut hukuman Andrea Iannone hingga 4 tahun, kariernya di MotoGP pun terancam dan inilah sikap tim Aprilia yang terakhir dibelanya.
Baca Juga: Sedih. Andrea Iannone Curhat Masa Depannya, Ucapkan Selamat Tinggal MotoGP?
Mantan pembalap tim Suzuki dan Ducati ini harus menunggu sampai pertengahan November 2020, untuk mendengar keputusan akhir.
Kondisi ini tidak hanya merugikan Andrea Iannone yang terpaksa tidak bisa ikut berkompetisi di MotoGP 2020, tetapi juga tim Aprilia.
“Hukuman setelah 11 bulan merugikan kami,” kata Massimo Rivola, CEO Aprilia Racing yang ikut dalam sidang kemarin itu, dikutip GridOto.com dari corsedimoto.com.
“Saya semakin yakin bahwa itu bukan kerugian yang disebabkan oleh Andrea Iannone,” imbuhnya, berdasarkan fakta setelah bertemu dengan para ilmuwan yang setuju membela Iannone.
“Saya berharap keadilan ditegakkan, sudah 11 bulan tidak masuk akal. Kami agak bingung,” ujar Massimo Rivola.
Meskipun keputusan ditunda, Massimo Rivola mengaku tetap bersama mantan pembalapnya itu.
“Saya tidak ingin menjelaskan secara detail atau menempatkan diri saya pada posisi hakim. Saya sangat senang bisa bersama pebalap,” ucapnya.
Baca Juga: Wah... Keputusan Sidang Dopping Ditunda, Andrea Iannone Curhat Begini
Sambil menunggu keputusan TAS (Tribunal Arbitral du Sport atau Pengadilan Arbitrase untuk olahraga) terkait kasus Andrea Iannone, membuat bursa transfer pembalap juga tersendat.
Aprilia Racing Team Gresini belum memutuskan susunan pembalapnya untuk MotoGP tahun depan.
Opsi pertama adalah tetap menginginkan Andrea Iannone, lalu Cal Crutchlow yang tersingkir dari tim LCR Honda jadi opsi kedua.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
KOMENTAR