GridOto,com - PT Toyota Astra Motor (TAM) meluncurkan Toyota Kijang Innova baru pada pertengahan Oktober 2020.
Dengan berbagai ubahan baik di bagian interior dan eksterior, TAM membanderol Toyota Kijang Innova baru mulai Rp 337,6 juta (OTR Jakarta) untuk varian terendah (2.0 G M/T Bensin) sampai Rp 440,9 juta (OTR Jakarta) untuk varian tertinggi ( 2.4 V A/T Diesel).
Untuk yang berminat membeli Toyota Kijang Innova baru, TCO atau Total Cost of Ownership dari versi yang lebih lama bisa dijadikan acuan.
Pasalnya, TCO menggambarkan seberapa besar biaya yang wajib dikeluarkan konsumen selama setahun penggunaan.
Baca Juga: Toyota Resmi Luncurkan Kijang Innova Baru 2020, Harga Mulai Rp 337 Juta!
Biaya wajib yang harus dikeluarkan selama setahun itu adalah biaya servis dan sparepart, pajak kendaraan bermotor atau PKB, dan biaya bahan bakar.
Hitung-hitungan dibawah didasari oleh asumsi bahwa sebuah mobil rata-rata akan menempuh jarak sekitar 20 ribu kilometer dalam setahun.
Hitung-hitungan juga akan dilakukan menggunakan basis varian tertinggi dari Toyota Kijang Innova lama, yaitu 2.4 V A/T DSL bermesin Diesel.
Berdasarkan data dari bengkel resmi Toyota, pemilik Toyota Kijang Innova 2.4 V A/T DSL perlu merogoh kocek sekitar Rp 3,68 juta selama satu tahun untuk biaya servis dan sparepart.
Perlu dicatat, total tersebut merupakan biaya servis setelah 50 ribu km dan seterusnya saat pemilik sudah tidak mendapatkan gratis biaya jasa servis dan sparepart.
Untuk biaya PKB per tahun, nilainya adalah dua persen dari angka Nilai Jual Kendaraan Bermotor atau NJKB Toyota Kijang Innova 2.4 V A/T DSL dikalikan dengan koefisien bobot kendaraan, dalam hal ini minibus, yang tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2020.
Dilihat dari situs BPRD DKI Jakarta, Toyota Kijang Innova 2.4 V A/T DSL untuk tahun pembuatan 2019 memiliki NJKB sebesar Rp 319 juta, dan setelah dikalikan dengan bobot koefisien minibus yaitu 1,050, didapatkan angka Rp 334,95 juta.
Dua persen dari Rp 334,95 juta adalah Rp 6,669 juta, yang artinya pemilik Toyota Kijang Innova 2.4 V A/T DSL harus membayar PKB sebesar Rp 6,669 juta setahunnya.
Baca Juga: Bantuan Penanganan Covid-19, Toyota Donasikan Kijang Innova Ambulans dan Ribuan Face Mask
Catatan, angka 2 persen merupakan nilai pajak untuk mobil pertama, sedangkan untuk mobil kedua dan seterusnya dikenakan pajak progresif sebesar 2,5 persen hingga 10 persen.
Terakhir adalah biaya bahan bakar, yang didapatkan dari konsumsi bahan bakar per 20 ribu kilometer dikalikan dengan harga bahan bakar per liter.
Berdasarkan pengetesan tim roda empat GridOto.com, Toyota Kijang Innova diesel memiliki konsumsi bahan bakar dalam kota 13,3 km/l dan luar kota atau tol 18,6 km/l liter.
Angka tersebut didapat menggunakan solar berkualitas baik non-biodiesel yang sesuai rekomendasi pabrikan dalam hal ini Toyota.
Di sini, kami menghitung biaya bahan bakar berdasarkan konsumsi BBM dalam kota, yang metode pengetesannya lebih mensimulasikan pemakaian sehari-hari.
Baca Juga: Kata Andre Taulany Setelah Nyobain Innova TRD Sportivo dan Sienta Welcab
Dari situ, ditemukan bahwa Toyota Kijang Innova diesel akan menenggak bahan bakar sebanyak 1.503,75 liter untuk menempuh jarak 20 ribu kilometer.
Mengingat harga solar dalam hal ini Pertamina Dex, adalah Rp 10.200 per liter (harga DKI Jakarta per 21/10/2020), maka biaya bahan bakar yang akan dikeluarkan pemilik adalah Rp 15,34 juta.
Jumlah TCO adalah jumlah total dari biaya servis dan sparepart, pajak kendaraan bermotor atau PKB, dan biaya bahan bakar selama satu tahun atau dalam hal ini 20 ribu km.
Maka dari itu, TCO atau biaya kepemilikan yang wajib dikeluarkan pemilik Toyota Innova 2.4 V A/T DSL adalah sebesar Rp 25,7 juta per tahunnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR