GridOto.com - Penolakan resmi yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang usulan relaksasi pajak pembelian mobil baru 0 persen mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap penjualan mobil bekas.
Karena setelah penolakan tersebut, para calon pembeli mobil bekas yang tadinya menahan pembelian kini mulai melakukan transaksi.
“Setelah pengumuman di pagi hari, bursa langsung diserbu pembeli pada siang harinya,” ujar Herjanto Kosasih selaku Manajer Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua kepada GridOto,.com (19/10/2020).
“Semoga dalam Oktober dan November ini target penjualan 2 ribu mobil bisa tercapai,” imbuhnya.
Baca Juga: Relaksasi Pajak Mobil Baru 0 Persen Resmi Ditolak, Pedagang Mobil Bekas Tarik Napas Lega
Tapi tidak hanya jumlah penjualan, ia memprediksi bahwa harga mobil bekas akan mulai berangsur naik dalam beberapa waktu ke depan
“Naiknya mungkin di kisaran 10 sampai 15 juta rupiah dibandingkan harga saat PSBB kemarin,” jelas Herjanto.
Pasalnya, para pedagang mobil bekas kini tidak lagi mengkhawatirkan wacana relaksasi pembelian mobil baru 0 persen.
“Makanya kalau mau beli mobil bekas, sebaiknya di awal-awal ini sebelum harga jual mulai naik semua,” ujar Herjanto.
Baca Juga: Usulan Relaksasi Pajak 0 Persen untuk Mobil Baru Resmi Ditolak, Ini Komentar Toyota
Lebih lanjut, ia juga memprediksi bahwa mobil seven seater dari segmen LCGC maupun LMPV akan menjadi mobil bekas paling laris dalam dua bulan kedepan.
Terutama Daihatsu Sigra dan Toyota Calya, yang memiliki harga paling murah diantara diantara mobil seven seater lainnya.
“Karena kebanyakan konsumen mencari seven seater untuk dibawa pulang kampung akhir tahun nanti,” tutupnya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR