GridOto.com - Pembalap Petronas Yamaha, Fabio Quartararo, harus kehilangan kursi pimpinan klasemen MotoGP 2020 usai tampil buruk di MotoGP Aragon 2020.
Sempat bertarung untuk posisi terdepan dengan Maverick Vinales di lap-lap awal, Fabio Quartararo perlahan terjun bebas hingga cuma finis ke-18.
Fabio Quartararo memakai kombinasi ban medium di depan dan soft di belakang.
Bukan masalah komponnya, tapi kesalahan hitung tekanan ban jadi biang keladi permasalahan Quartararo.
Baca Juga: Podium di MotoGP Aragon 2020, Joan Mir Hentikan Rekor Buruk Suzuki Selama 2 Dekade
Di awal balapan Quartararo mampu konsisten, tapi tak bisa melakukan apapun seiring bertambahnya tekanan udara dalam ban.
Biasanya, penyebab naiknya tekanan ban ini penyebab utamanya adalah bertambahnya suhu.
Seharusnya mekanik memperhitungkan tekanan bannya dengan benar dan tetap bisa bekerja dengan baik meski sudah memuai.
"Kami berada di posisi bagus bertarung untuk hasil bagus. Tapi tekanan ban depan tidak bisa dikontrol, tidak normal," kata Quartararo dilansir GridOto.com dari The-Race.com.
"Sangat aneh karena kami punya kecepatan untuk bertarung. Mungkin tidak untuk menang atau podium, tapi paling tidak bisa 5 besar. Tekanan ban depan tidak terkontrol dan kami tak tahu kenapa," tegasnya.
Baca Juga: Ada 8 Pembalap Berbeda yang Menang MotoGP 2020, Semakin Dekat Pecahkan Rekor MotoGP 2016
Karena tekanan ban yang terlalu besar itu, Quartararo mengaku tidak bisa mengontrol motornya terutama saat menikung.
"Pemilihan kompon ban benar karena 3 lap awal aku tampil sempurna, aku punya feeling hebat. Tapi sejak lap ke-3 tekanannya terlalu berlebihan. Itu baru lap ke-3, bayangkan rasanya di pertengahan balapan," ungkap pembalap asal Prancis ini.
"Aku bisa bilang angkanya terlalu besar. Aku tak bisa mengerem, aku tak bisa menikung, aku tak bisa memiringkan motornya," lanjutnya.
Sebenarnya, Quartararo sendiri baru memakai ban depan medium saat balapan saja.
Sebelumnya di sesi latihan dan kualifikasi, Quartararo tidak memakai ban medium.
Tim Petronas tentu kesulitan pada masalah data, khususnya soal tekanan ban kompon medium yang harus diperhitungkannya.
Dan ternyata mekanik memberikan tekanan terlalu tinggi di awal sebelum balapan dimulai, dan ternyata bertambah secara signifikan dan berlebihan.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | the-race.com |
KOMENTAR