GridOto.com - Segmen bebek trail di Indonesia saat ini baru diisi Honda CT125 yang diluncurkan beberapa waktu lalu.
Tapi kalau melihat ke negara lain seperti India, ada bebek trail yang sudah mengaspal sejak 1980 bernama TVS XL100.
Kalau diperhatikan, desain TVS XL100 ini dibuat sebagai motor pekerja yang bisa dipakai di aspal atau pun medan terjal.
Bagian tengah TVS XL100 ini mencekung ke bawah, sepertinya memang didesain untuk bisa mengangkut barang bawaan dalam jumlah banyak.
Posisi tangki bahan bakar TVS XL100 cukup unik soalnya berada di bawah stang, berbeda dengan motor bebek pada umumnya yang berada di bawah jok.
Bagian kaki-kaki juga terlihat tangguh, suspensi depan menggunakan model teleskopik yang dilengkapi dengan cover karet mirip motor trail.
Sedangkan suspensi belakang menggunakan model dual shockbreaker supaya sanggup membawa beban berat.
Pindah ke roda, pelek jari-jarinya dibalut dengan ban model semi trial yang menandakan kalau TVS XL100 sudah siap dipakai untuk menggaruk tanah.
Baca Juga: Distribusi Motor 2020 Hingga Agustus Anjlok 50 % Dibanding Tahun lalu, Hanya TVS mengalami Kenaikan
Mengutip dari halaman tvsmotor.com, spesifikasi TVS XL100 dibekali mesin 4-tak bekapasitas 99,7 cc silinder tunggal.
Diklaim memiliki tenaga sebesar 4,3 dk pada 6.000 rpm dengan torsi maksimal 6,5 Nm di 3.500 rpm.
Penyalur tenaganya menggunakan gearbox single speed alias cuma punya satu percepatan.
TVS XL100 sudah disematkan beberapa fitur keinian seperti Elektric Starter, Engine Cut-Off, serta Roll-Over Sensor yang berfungsi untuk mematikan mesin otomatis kalau motor ini jatuh.
Baca Juga: Kenalin Nih Honda CT50 Hunter Cub, Pendahulu CT110 dan CT125?
Ada beberapa varian TVS XL100 yang bisa dipilih konsumen, yaitu: XL100 Comfort, XL100 Heavy Duty, dan XL100 Heavy Duty Special Edition.
Urusan harga, motor ini dijual mulai 39.990 Rupee sampai 47.866 Rupee.
Menurut kalian gimana sob, kira-kira TVS XL100 cocok enggak jadi bebek trail lawannya Honda CT125?
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | tvsmotor.com |
KOMENTAR