GridOto.com - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) semakin melengkapi keluarga MT (Master of Torque) Series untuk pasar Indonesia.
Setelah MT-15 dan MT-25, mereka merilis varian MT-07 dan MT-09 beberapa lalu secara virtual. Khusus MT-09, kali ini Yamaha menghadirkan versi facelift-nya.
(Baca Juga: Video Yamaha MT-07 dan MT-09, Lihat Detail dan Fiturnya Sangar!)
Untuk MT-07, Yamaha melabeli dengan harga Rp 243 juta, sedangkan untuk MT-09 kini dijual Rp 290 juta. Harga on the road Jakarta.
Nah seperti apa sosok keduanya? Simak terus artikel ini sob.
Desain
Kita mulai dari MT-07, naked bike ini mewarisi desain gagah khas keluarga MT Series lainnya. Tapi tampilannya ini jadi yang paling kalem loh.
Coba saja bandingkan sama MT-15 dan MT-25, dijamin kalah sangar deh hehehe... Salah satu faktornya karena MT-07 masih pakai headlamp yang bentuknya konvensional.
Tangki bensin dibungkus cover plastik yang lekuknya dibuat agak berotot, lengkap dengan shroud tangki dengan kisi-kisi di bagian ujungnya.
(Baca Juga: Yamaha Thailand Pamerkan Warna Baru MT-15 dengan Livery Yamaha 60th Anniversary)
Jok pakai model terpisah justru punya bentuk layaknya motor supersport atau superbike. Untuk pengendara joknya lebar tapi nampak tipis.
Bodi belakang minimalis dengan lekuk bodi mirip Yamaha YZF-R1M yang bolong ditiap sisinya. Ngomong-ngomong, lampu belakangnya mirip MT-25 dan YZF-R25 deh.
Giliran MT-09 yang mewarisi desain keluarga MT Series nih. Lihat dong lampu depannya, sudah model predator dengan 4 buah lensa projector kecil.
Lalu desain cover tangki juga terlihat lebih berotor dengan garis-garis tegas. Shroudnya minimalis tapi punya kisi-kisi seperti air scoop berukuran besar.
MT-09 pakai jok model menyatu yang lebar, dengan busa yang nampak tipis tapi empuk. Lebih nyaman buat boncengan nih sepertinya.
Bodi belakang minimalis dengan lampu yang sekarang menyatu dengan bodi, enggak menggantung sendiri seperti model sebelumnya.
(Baca Juga: Keren! Shift Light di Speedometer Yamaha New MT-25 Bisa Diatur Sesukanya)
Kemudian buritan MT-09 juga lebih polos karena sepakbor belakang pakai model mud guard yang menempel dengan lengan ayun.
Fitur & Teknologi
Dari kelengkapan fitur, MT-07 seperti motor yang biasa karena enggak terlalu banyak kelengkapan bawaannya.
Tapi spidometer sudah digital dengan angka-angka yang besar, jadi mudah dibaca. Posisi spidometer juga unik, menempel di dudukan setang.
Nah isinya, ada informasi jam, fuel meter, spidometer, ECO indicator, gear position, trip 1 & 2, trip fuel.
Lalu ada average fuel consumption, real time fuel consumption, engine temperature, air temperature, dan takometer yang memenuhi sisi bawah spidometer.
Kemudian jejeran lampu indikator ada sein, oil pressure, check engine, ABS, immobilizer, lampu jauh dan posisi gigi netral.
(Baca Juga: Penasaran Gak Sih, Seberapa Cepat Akselerasi New Yamaha MT-25? Ini Data Lengkapnya!)
Setang sisi kanan ada switch engine cut off dan starter model 3 in 1. Lalu tuas gas masih pakai kabel dengan model push & pull.
Kalau spidometer MT-09 lebih kompleks dengan bentuk asimetris, meski informasinya sama dengan MT-07, bedanya ada informasi riding mode, quick shifter dan traction control system (TCS).
Riding mode ada 3, yakni STD, A paling agresif dan B respon mesin lebih lembut. Lalu TCS ada 3 level yakni off, 1 dan 2.
Lanjut suspensi, MT-07 mengandalkan tipe teleskopik tanpa setelan untuk bagian depan. Hanya suspensi belakang yang bisa diatur preload dan rebound.
Kalau MT-09 suspensi depan pakai upside down dengan setelan preload dan compression di sisi kanan dan kiri untuk setelan rebound.
Monosoknya mendapat revisi dari model sebelumnya dan dibuat sedikit lebih keras supaya motor enggak gampang mengayun. Setelan monosok hanya ada preload saja.
(Baca Juga: Harga Naked Sport 250 Cc Dua Silinder Yamaha MT-25 Per September 2020)
Riding Position
Dari posisi duduk, untuk rider tinggi 172 cm keduanya terasa pas, kaki masih bisa menjejak permukaan jalan dengan baik.
MT-09 terbantu dengan lekuk tangki yang mengecil dan ujung jok dibuat ramping jadi enggak mengganjal paha saat kaki turun.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR