GridOto.com - Sebagian bikers melakukan swap engine pada motornya untuk tampil beda sekaligus meningkatkan performa.
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mencangkok mesin motor lain ke motor milik pribadi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Arjuna Kiki Gunawan, owner Warteg Racing Motosport (WRM), bengkel spesialis motor sport dan upgrade performa yang berlokasi di Cibitung, Bekasi.
Menurutnya, bagian yang harus benar-benar diperhatikan saat swap engine adalah pada proses fitting mesin dengan rangka.
Baca Juga: Yamaha V-Ixion Cangkok Mesin Honda CBR250RR, Segini Modal yang Harus Disiapkan
"Apalagi rangka kecil, mesin besar, harus bisa menemukan center poros gir depan dan belakang," ungkap pria yang akrab disapa Kang Black tersebut kepada GridOto.com, Kamis (17/9/2020).
"Kalau gir depan dan belakang miring sedikit saja, rantai bisa lepas terus nantinya," sambungnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk kelistrikan sendiri dinilai tidak terlalu mengalami kesulitan yang berarti.
Sebab yang namanya swap engine, bukan hanya mesin yang dicangkok, tapi dari sektor kelistrikan juga turut disematkan secara total.
Baca Juga: Engine Swap Toyota Starlet Pakai Mesin Turbo, Siapkan Budget Segini!
"Kalau dari kelistrikan kendalanya paling hanya potong sambung kabel saja kalau misal kurang panjang," pungkasnya.
Sebagai informasi, Kang Black kini sedang menggarap Yamaha V-Ixion yang dicangkok dengan mesin Honda CBR250RR.
Sebelumnya pria yang ahli soal upgrade mesin ini juga pernah menggarap beberapa project swap engine.
Di antaranya Honda S90 menggunakan mesin Yamaha YZF-R25. Yamaha MX 135 pakai mesin Kawasaki Ninja 250 karburator.
Baca Juga: Video Mazda MX-5 Bermesin V8 Dari Chevy Camaro SS Tenaga Tembus 525 DK
Kemudian Kawasaki Ninja 250 karburator cangkok mesin Honda CBR250RR, dan Honda Supra X yang dipasangkan mesin MegaPro.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR