GridOto.com – Setelah dijual ke Dorilton Capital, nantinya tidak ada lagi nama tim Williams di balap F1. Benarkah tim Williams dijual gara-gara krisis pandemi virus Corona?
Pandemi virus Corona atau Covid-19 telah menyebabkan resesi ekonomi di seluruh dunia, termasuk di balap F1.
Tim Williams dijual ke sebuah grup investor asal Amerika, Dorilton Capital pada 21 Agsutus 2020.
Claire Williams yang sebelumnya memimpin tim Williams dengan jabatan deputy team principal, mundur dari manajemen tim dan ia menjelaskan bubarnya tim ini.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Setelah Tim Williams Dijual, Claire Williams Mundur dan Tidak Lagi Memimpin Timnya
Selain Claire, ayahnya, Frank Williams yang mendirikan tim ini pada tahun 1977 juga mundur.
Balapan di F1 Italia 2020 pada 6 September lalu menjadi yang terakhir kalinya keluarga Williams terlibat.
???? #NL6: "Claire, if I could just say, that was executed wonderfully."
The perfect way to start this afternoon. Let's go race, team ????#ItalianGP ???????? | #WeAreWilliams ???? pic.twitter.com/Ldp5WhLKg4
— Williams Racing (@WilliamsRacing) September 6, 2020
Setelah 43 tahun mengoleksi 9 gelar juara dunia konstruktor dan 7 gelar juara dunia pembalap, nama Williams tampaknya akan menghilang dari balap Formula 1.
Sejak tiga tahun terakhir, tim Williams mengalami kesulitan ekonomi dan prestasi tim di balapan juga kurang bagus.
Tim tidak mampu mengatasi resesi ekonomi akibat pandemi virus Corona.
Claire Williams menjelaskan kenapa keluarganya mundur dari tim.
"Kami telah menghabiskan setiap jalan yang terbuka untuk kami," kata Claire Williams kepada The Telegraph, dikutip GridOto.om dari gpblog.com.
"Saya benar-benar berpikir, memasuki tahun ini, bahwa kami telah di jalur yang benar,” sambungnya.
“Kami memiliki partner baru, yang menjanjikan (sponsor utama ROKiT),” ujarnya.
Baca Juga: Jadi Pemilik Baru Tim Williams, Ini Yang Diinginkan Dorilton Capital Kepada Claire Williams
“Kemudian hal itu runtuh, dan virus corona menyerang. Tamat sudah," sebut Claire Williams.
Sponsor ROKiT memutus kontrak di tengah jalan secara sepihak, sebelum balap F1 2020 dimulai.
Kontrak itu bernilai sekitar Rp 356 miliar per tahun, yang harusnya berlanjut hingga 2023.
Menurut Claire, jika kedua hal ini tidak terjadi, enggak akan kejadian tim Williams dijual.
Jadi, menurut Claire Williams, menjual tim adalah satu-satunya pilihan dan tak bisa dihindarkan.
Sedih banget ya kalau sampai nama tim Williams tidak ada lagi di Formula 1, tim yang pernah berjaya di tahun '80 dan '90-an.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | GPBLOG.com |
KOMENTAR