GridOto.com - Adanya pandemi Covid-19 sempat membuat bisnis mobil bekas di Semarang menurun di semester pertama 2020, namun pedagang mobkas sekarang senang karena penjualan mulai meningkat lagi.
Bisa dilihat di bursa penjualan mobil bekas Carsentro, yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Semarang.
Carsentro Area Manager, Yudy Purwidyantoro, menuturkan peningkatan penjualan mobil bekas mulai terasa pada bulan Juni lalu yang hingga kini mulai merangkak perlahan.
“Sewaktu awal ada pandemi Covid-19 itu penjualan memang sempat drop, dari total keseluruhan dealer biasanya dalam sebulan bisa menjual 150-200 unit mobil, di bulan April hanya menjual sekira 30 unit mobil,” tutur Yudy yang dikutip GridOto.com dari Tribun Jateng.
Sementara itu, penjualan pada bulan Juni meningkat sekira 40 unit, pada bulan Juli sekira 80 unit, sedangkan pada bulan Agustus sekira 120 unit.
Mulai meningkatnya kembali penjualan mobil bekas, dikatakan Yudy dikarenakan adanya kondisi pandemi Covid-19 membuat masyarakat enggan untuk menggunakan kendaraan umum guna mengurangi penyebaran virus covid-19.
“Selain itu faktor lainnya apabila ada konsumen yang hendak membeli mobil baru harga yang ditawarkan mahal, adapun apabila ingin melakukan pengajuan kredit syaratnya juga tidak semudah sebelum adanya pandemi Covid-19. Sehingga dalam hal ini, konsumen lebih memilih mobil bekas,” paparnya.
Yudy pun menuturkan selama masa pandemi, tren pembelian mobil bekas didominasi oleh mobil bekas kelas middle up dengan harga diatas Rp 200 juta, seperti mobil Mitsubishi Pajero Sport, Toyota Innova, hingga Fortuner.
Baca Juga: Tips Cari Mobil Bekas, Bedanya Daihatsu Espass Standar dengan Supervan
Sementara untuk pasar mobil bekas yang terdampak ialah mobil bekas middle low, dengan harga dibawah Rp 200 juta.
“Kalau saya lihat hal ini dipengaruhi karena pangsa pasar mobil middle up, kondisi ekonomi masyarakatnya tidak begitu terpengaruh dengan adanya pandemi ini. Sedang masyarakat menengah kebawah yang menjadi pangsa pasar dari mobil middle low mengalami dampak dari adanya pandemi seperti pemotongan gaji dan sebagainya, sehingga penjualannya pun terdampak,” terangnya.
Untuk pembeli di Carsentro tidak hanya berasal dari Kota Semarang saja, melainkan menyeluruh dari berbagai kota di Jawa Tengah, diantaranya seperti Kudus, Rembang, Pati, Tegal.
Sementara itu, melihat tren penjualan mobil bekas saat ini, Yudy pun tetap optimis hingga akhir tahun kondisi akan membaik, meskipun belum sepenuhnya dapat menyamai penjualan sebelum adanya pandemi Covid-19.
Baca Juga: Cari Mobil Bekas Toyota HiAce 2012-2016 Kondisi Mulus Dan Siap Pakai? Segini Kisaran Harganya
Adapun beberapa cara yang dilakukan Carsentro untuk menggaet konsumen dimasa pandemi ini, seperti dengan memberikan promo pembelian berupa voucher servis dan memberikan penawaran layanan pembelian mobil bekas secara online maupun offline kepada konsumen.
Eddy Soeprapto, pemilik dealer Eddy Puri Mobil di bursa mobil bekas Carsentro juga mengatakan hal yang senada. Menurut Eddy, saat ini penjualan mobil bekas di dealer miliknya sudah mulai menunjukkan peningkatan.
“Dulu sewaktu awal ada pandemi, penjualan hanya berkisar 5 unit mobil per bulannya, itu saja sudah sangat saya syukuri. Sekarang ini, perlahan-lahan sudah mulai meningkat, sebulan bisa terjual hingga 10 unit mobil per bulannya,” ucap Eddy.
Dimasa pandemi ini, Eddy juga menuturkan konsumen rata-rata melakukan pembelian secara cash, daripada kredit.
“Sekarang ini lebih banyak yang beli cash, sekitar 95 persen. Sedangkan sisanya masih ada yang memilih melakukan kredit,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Penjualan Mobil Bekas di Semarang Kian Meningkat, Yudy Optimistis Sampai Akhir Tahun
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Tribun Jateng |
KOMENTAR