GridOto.com - Ratusan bangkai motor di lahan penampungan barang bukti Satuan Unit Laka Lantas, Polres Metro Bekasi, Cikarang Utara, Jawa Barat, menyimpan sebuah cerita mistis.
Kuburan motor yang berada di jalan Wangun Harja ini dipadati oleh kendaraan bekas kecelakaan dan hasil tilang.
Ratusan motor tersebut tersimpan di sebuah lahan yang luas dan dibiarkan tidak terawat.
Bahkan, beberapa di antaranya sudah menjadi bangkai dan menyatu dengan tanaman rambat, akibat tidak ada respon dari pemilik untuk diambil.
GridOto.com pun mendapatkan beberapa cerita mistis dari petugas yang berjaga di kuburan motor Wangun Harja tersebut.
"Kalau cerita mistis banyak, pernah ada seorang ibu ingin melihat kendaraan anaknya yang meninggal akibat kecelakaan dan kendaraan itu disimpan di sini dalam keadaan hancur," ujar Ipda Carmin, Perwira Unit (Panit) Laka Polres Metro Bekasi kepada GridOto.com belum lama ini.
"Tiba-tiba ibu itu pingsan saat mau ke kamar mandi. Dia mengaku melihat air seperti melihat darah semua, padahal tidak ada darah," lanjutnya.
Selain motor, ada pula puluhan mobil pribadi, angkot dan beberapa kendaraan berat ringsek di tempat itu, dan membuat lokasi tersebut terasa lebih angker.
Baca Juga: Ngeri! Video Grebek Kuburan Motor Teluk Pucung, Bekasi Utara, Motor Numpuk Sampai Berkarat
Tak ayal kejadian sial menimpa warga sekitar yang sedang berjualan.
Seperti yang terjadi pada tukang kue saat melewati kuburan motor Wangun Harja beberapa bulan yang lalu.
"Waktu itu sempat ada tukang kue lewat terus ada sopir angkot manggil-manggil kayak mau beli," cerita Carmin.
"Setelah didatangi, tukang kue itu teriak dan langsung pingsan karena melihat sopir angkot yang memanggilnya itu ternyata bukan orang," sambungnya.
Bagaimana tidak kaget, Carmin mengatakan kalau wajah sopir angkot yang dilihat oleh tukang kue tersebut hancur tak berbentuk dan berlumuran darah.
Baca Juga: Terciduk Operasi Patuh Semeru 2019, Pelajar di Jombang Malah Kabur ke Kuburan
Alhasil, tukang kue tersebut tidak berani melintasi kuburan motor Wangun Harja itu lagi untuk berjualan.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR