GridOto.com - KTM 390 Adventure akhirnya resmi mengaspal di Indonesia, lewat PT Penta Jaya Laju Motor (PJLM).
Motor ini dijual dengan harga Rp 119 juta on the road Jakarta, dan dibekali banyak fitur-fitur canggih.
(Baca Juga: Pasang Headlamp Pesek Dari Powerparts di KTM Duke Seri Lama Modal Rp 5 Jutaan)
Area kaki-kaki misalnya, fiturnya setara moge premium karena sudah full adjustable loh. Seperti apa sih?
Suspensi depan sudah pakai WP Apex tipe upside down, dengan setelan compression dan rebound yang berbeda di tiap tabungnya.
Penyetelannya pun mudah tinggal putar knob di bagian atas tabung suspensi saja.
Pilihannya ada comfort, standar, sport dan full payload.
Tabung kiri dengan knob putih untuk penyetelan compression, sedang kanan dengan knob merah untuk penyetelan rebound.
Baca Juga: Jajal KTM 390 Adventure, Punya Torsi Bengis Dengan Fitur Kelas Atas
Dan ternyata suspensi full adjustable ini sama dengan spesifikasi 390 Adventure untuk pasar Eropa loh.
"Karena orang sini pasti maunya spek tertinggi, makanya kita bawa yang sama dengan spek Eropa," ujar Kristianto Gunadi, Presiden Direktur PJLM.
"Diluar sana yang pakai non adjustable juga merasa kurang puas, karena adventure kok sok depan enggak bisa disetel," tambahnya.
Oke lanjut, jarak main suspensi depan lumayan panjang sampai 170 mm. Mantap banget pastinya, dijamin enggak akan bottoming alias mentok.
Enggak cuma depan, yang belakang juga pakai WP Apex dengan setelan rebound dan preload, dengan jarak main 177 mm.
(Baca Juga: KTM 390 Adventure Yang Dijual di Indonesia Ternyata Euro Spec, Ini Istimewanya)
"Ini suspensinya sendiri kalau beli terpisah bisa Rp 10 juta lebih loh, tapi dikita sudah jadi standar," ungkap Kristianto lagi.
Pengereman enggak kalah istimewa, rem depan pakai cakram tunggal 320 mm dengan kaliper 4 piston radial.
Kalau rem belakang cakram 230 mm dikawal kaliper 1 piston. O iya, rem depan-belakang sudah pakai cornering ABS loh. Mantap toh?
Ban depan sendiri pakai ukuran 100/90-19 dan belakang 130/80-17, dengan ban dari Metzeller Tourance yang punya tapak ban dual purpose.
Gimana, istimewa dong?
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR