GridOto.com - Berkat perkembangan teknologi sekaligus meminimalisir penyebaran Virus Corona, bayar angkot di Sumedang, Jawa Barat, sudah bisa pakai aplikasi digital via QR code.
Inovasi yang dimulai Kamis (3/9/2020) ini memang disambut baik oleh warga, namun ada tapinya...
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengakui di awal penerapannya pasti ada kesulitan karena dalam setiap perubahan, pasti ada kendala dulu dan tidak bisa cepat beradaptasi.
"Nanti, bakal ada unit layanan khusus untuk mengatasi beberapa kesulitan. Kalau masyarakat nanti dengan sendirinya pasti terbiasa," kata Dony.
Baca Juga: Ratusan Angkot Bergaya Klasik Mangkrak di Terminal Poris Plawad, Lusuh Bagai Tak Terurus!
Warga menilai inovasi tersebut bikin bingung dan pasti ada yang tidak paham dengan sistem digital menggunakan aplikasi BJB Digicash dan barcode tersebut.
"Inovasinya bagus ya, tapi menurut saya bakal ribet karena saat akan naik angkot pasti harus punya saldo dulu dalam aplikasinya," ujar warga Situraja, Arief Taufik (26) yang dikutip GridOto.com dari Tribun Jabar.
Selain itu, kata dia, tidak semua penumpang angkot yang biasanya didominasi orangtua itu bisa melek teknologi dan pasti mereka juga tidak semua memiliki ponsel pintar.
Menurut dia, lebih baik dalam pembayaran ongkos angkot tersebut disediakan dua opsi yakni, bisa menggunakan sistem digital dan bisa juga pakai uang tunai seperti biasa.
"Kalau ada dua pilihan gitu, penumpang yang tidak memiliki ponsel pintar bisa bayar tunai dan bagi yang melek teknologi baru bayarnya pakai aplikasi," kata Arief.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Tribun Jabar |
KOMENTAR