Gridoto.com - Rem cakram yang ada di motor MotoGP menjadi sorotan setelah Maverick Vinales mengalami rem blong di race MotoGP Stiria, Minggu lalu (23/8/2020).
Mungkin diantara kalian masih ada yang penasaran dengan spek rem cakram yang dipakai di motor MotoGP.
Melansir dari Boxrepsol, dalam satu musim tim bisa mengeluarkan dana sebesar 70 ribu Euro atau setara Rp 1,2 miliar untuk membeli paket rem depan motor MotoGP selama satu musim.
Paket itu berisi tiga kaliper rem, tiga master rem, 10 cakram, serta 28 set kampas rem.
Baca Juga: MotoGP Stiria 2020, Joan Mir Sebut Aksi Maverick Vinales Tidak Bertanggung Jawab
Harganya menjadi sangat mahal karena semua komponen rem yang digunakan memang spesial agar bisa bekerja optimal dalam kondisi ekstrem.
Maklum saja, pembalap MotoGP harus bisa mengurangi laju motornya dari kecepatan di atas 300 km/jam ke 100 km/jam dalam hitungan detik saja, makanya sistem pengereman harus bagus.
Untuk kaliper rem depan, Brembo sebagai penyuplai rem tunggal di MotoGP menyiapkan kaliper rem monoblock 4 piston berbahan aluminium yang sudah dilengkapi dengan fitur quick couplings.
Fitur quick couplings ini untuk memudahkan dan mempercepat proses ganti kaliper atau melakukan bleeding minyak rem.
Baca Juga: Ini Bahayanya Piringan Cakram Sudah Tipis, Nyawa Menjadi Taruhan
Dilansir dari website resmi Brembo, untuk komponen lain di dalam kaliper rem dibuat dengan bahan titanium.
Kaliper rem ini mampu bekerja hingga suhu maksimal 200 derajat celcius, untuk kaliper motor sport biasa hanya bisa bekerja hingga suhu maksimal 120 derajat celcius.
Bagian cakramnya Brembo menyediakan 5 pilihan cakram berbahan carbon dengan perbedaan di diameter dan tapak cakram yang bersentuhan langsung dengan kampas rem.
Pilihannya ada cakram carbon berdiameter 320 mm standar, 320 mm high mass (+ 47% tapak cakram), 340 mm light (+ 8% tapak cakram), 340 mm standar (+ 32% tapak cakram) dan 340 high mass (+ 80 % tapak cakram).
Baca Juga: Awas Rem Blong Seperti Maverick Vinales, Hindari Hal Ini Saat Berkendara
Semua pembalap bisa memilih sesuai selera, karakter sirkuit dan karakter balap yang dimiliki.
Cakram carbon ini baru bekerja optimal saat suhu 200 derajat celcius dan bisa bekerja hingga suhu 800 derajat celcius, sedangkan cakram berbahan besi hanya bisa bekerja hingga suhu 600 derajat celcius namun sudah bisa bekerja di suhu -50 derajat celcius.
Sama seperti cakram, kampas rem di motor MotoGP tahan bekerja hingga suhu 800 derajat celcius, untuk kampas rem biasa hanya tahan hingga suhu kerja 400 derajat celcius.
Karena berbagai kelebihannya itu harga komponen pengereman di motor MotoGP menjadi begitu mahal.
Meski memiliki spesifikasi tinggi dan mampu bekerja di suhu yang lebih tinggi, nyatanya rem di MotoGP masih bisa blong akibat kelewat panas.
Artinya di beberapa kondisi sistem pengereman ini masih bisa overheat dan bermasalah ketika digunakan.
Baca Juga: Sekilas Mirip, Ternyata Ini Bedanya Sepatu Riding Dengan Sepatu Biasa
Makanya, di motor MotoGP juga dipasangkan alat khusus untuk membantu mendinginkan sistem pengereman.
Bukan cuma itu, pembalap juga harus bisa mengatur kapan bisa memaksimalkan sistem rem dan kapan harus mengistirahatkannya selama lomba agar tidak overheat dan muncul masalah Sob.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR