GridOto.com - Penggunaan spare part orisinal oleh konsumen Daihatsu diklaim semakin berkurang seiring bertambahnya usia kendaraan.
Berdasarkan data yang dihimpun PT Astra Daihatsu Motor (ADM), penggunaan part orisinal masih cukup tinggi selama mobil dalam periode garansi.
Namun ketika mobil sudah melewati masa garansi, maka kecenderungan konsumen untuk memakai spare part asli lambat laun berkurang.
Baca Juga: Adaptasi Kebiasaan Baru, Bengkel Resmi Daihatsu Berangsur Dibanjiri Konsumen
"Kalau kendaraan masih dalam masa garansi itu biasanya customer cenderung menggunakan Daihatsu Genuine Parts," kata Anjar Rosjadi, Service Part Division Head ADM dalam konferensi pers yang diadakan secara virtual belum lama ini.
"Bicara mobil di Indonesia kan bisa sampai puluhan tahun, terlepas dari masa garansi memang langsung bisa turun yang masih menggunakan komponen orisinal," terangnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Amelia Tjandra, selaku Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director ADM.
"Tiga tahun pertama selama masa warranty (garansi), boleh dikatakan hampir semua memakai Daihatsu Genuine Parts, karena masih gratis," sebut Amel.
Baca Juga: Video: Daihatsu Mira Cocoa Yang Selalu Jadi Pusat Perhatian di Jalan
Amel menambahkan, Daihatsu punya teori hitungan sendiri dalam menentukan jumlah pemakaian part asli yang diserap oleh konsumennya.
Perhitungan tersebut diasumsikan dengan pemakaian atau market share komponen original hingga delapan tahun pemakaian kendaraan.
"Kami hitung selama delapan tahun, jadi selama delapan tahun perlu part-nya seberapa banyak," papar Amel lagi.
"Asumsinya pemakaian atau market share genuine part saat ini dihitung dengan delapan tahun itu kira-kira di angka 42 persen," imbuhnya.
Baca Juga: Harga Mobil Bekas Daihatsu Taft Jakarta Kondisi Mulus, Paling Murah Rp 40 Jutaan
Amel mengungkapkan, setelah delapan tahun tentu usia mobil semakin tua dan umumnya permintaan komponen atau part orisinal akan lebih kecil.
"Sehingga konsumen akan mencari sendiri di market," tutupnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR