GridOto.com - Benelli Patagonian Eagle EFI masih nyaman seperti dahulu, posisi duduknya bikin betah, manuvernya juga mudah.
Oiya, PT Benelli Motor Indonesia baru saja memperbaharui salah satu motor terlarisnya di Indonesia.
Benelli Patagonian Eagle kini menggunakan embel-embel EFI atau Electronic Fuel Injection.
Mulai dipasarkan pada Juni 2020 oleh PT Benelli Motor Indonesia (BMI) dengan harga 44,9 juta on the road Jakarta.
Lalu apa saja yang berbeda?
Paling jelas terlihat beda adalah pelek. Patagonian Eagle EFI pakai model jari-jari, sedang di versi karburator model palang (cast wheel).
Perbedaan kedua ada di knalpot, yang jadi warna hitam doff, di versi karbu berlapis krom.
Termasuk pula mesinnya kini juga semuanya hitam, tak ada lagi aksen krom yang membuat tampilan jadi lebih sangar.
Lalu di tangki, sepatbor depan dan bodi samping kini ada striping minimalis.
Label EFI jelas tertera di bodi samping. Oiya pilihan warnanya ada dua, hitam dan hijau kebiruan.
Rem belakang, di versi injeksi jadi model cakram pakai kaliper 2 piston. Kinerjanya memuaskan, responsif dan pakem.
Meski banyak perubahan, ternyata impresi berkendaranya tetap menyenangkan.
Posisi duduk di Patagonian Eagle memang bikin betah, santai dan nyaman!
Itu karena punya jok yang lebar berbusa empuk dan posisinya rendah.
Pengendara dengan tinggi kurang dari 170 cm pun dijamin tak susah menapakkan kedua kaki.
Ditunjang dengan posisi setang yang tinggi, dan saat riding kaki santai ke depan.
Hasilnya buat harian maupun turing posisi duduknya enggak bikin lekas pegal, betah pokoknya. Apalagi karakter suspensi depan yang cukup empuk.
Cuma sayangnya suspensi yang belakang memang agak keras, lumayan terasa terpental-pental saat lewat jalan tak rata.
Tapi tenang setelan preload bisa disetel, putar saja setingannya di bagian bawah.
Dengan posisi duduk yang rendah sehingga center of gravity juga rendah, apalagi kaki selonjoran, bermanuver pakai Patagonian Eagle ini rasanya begitu mudah dan menyenangkan.
Gampang diarahkan berbelok dan juga stabil. Tak heran jika footstep jadi sering menggasak aspal.
Repotnya cuma saat di kemacetan, enggak bisa selap-selip karena sudut belok setang terbatas ditambah jarak sumbu roda mencapai 1.450 mm, hampir 1,5 meter!
Baca Juga: Ada Versi Injeksi, Benelli Patagonian Eagle Karburator Tetap Dijual, Intip Harganya
Oiya, Patagonian Eagle EFI ini masih mengusung basis mesin yang sama persis dengan versi karbunya, hanya beda di sistem pengabutan bahan bakar.
Empat langkah, 249 cc, dua silinder segaris SOHC 4 katup berpendingin udara dan oil cooler.
Yang khas, mesinnya pakai firing order 360°, piston naik turun bersamaan tapi langkah kerjanya gantian.
Sehingga suara knalpotnya merdu sekilas mirip mesin 4 silinder. Faktor ini jadi salah satu daya tarik utama Patagonian Eagle.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR