Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Penjualan Mobil Listrik Tesla Meningkat di Tengah Pandemi Covid-19, Sahamnya Juga Meroket Hingga Ratusan Persen

Ruditya Yogi Wardana - Minggu, 2 Agustus 2020 | 10:50 WIB
Tesla
Reuters.com / Lucy Nicholson
Tesla

GridOto.com - Pandemi Covid-19 memberikan hantaman besar pada penjualan mobil di sejumlah pabrikan di dunia, namun hal tersebut tidak berlaku untuk Tesla.

Pasalnya, penjualan mobil listrik Tesla di dunia justru tetap tinggi, terlebih dengan meningkatnya tren konsumen yang lebih memilih untuk membeli kendaraan secara online.

"Kami melihat adanya permintaan yang tinggi saat pandemi Covid-19. Volume pemesanan mobil kami terbilang baik," ungkap CEO Tesla, Elon Musk, dikutip GridOto.com dari Reuters.com.

Musk mennambahkan, penjualan mobil melalui dealer perlaha-lahan mulai ditinggalkan seiring dengan naiknya tren pembelian secara online.

Baca Juga: Tesla Bakal Semakin Terbuka, Siap Jual Lisensi Software dan Suplai Suku Cadang ke Pabrikan Lain

"Saya rasa orang-orang mulai cenderung tak ingin pergi ke dealer, melakukan test drive, duduk di lobby dan hal-hal lainnya," imbuh Musk.

Sedikit informasi, nilai saham Tesla meroket hingga 240 persen sejak awal 2020.

Peningkatan tersebut terbilang sangat tinggi untuk sebuah pabrikan mobil, terlebih di tengah pandemi Covid-19.

Musk menambahkan, para investor akan senang asalkan pabriknya bisa terus memproduksi mobil listrik yang berkualitas tinggi.

Baca Juga: Kocak! Pria Ini Mondar-mandir Nyari Lubang Tangki Bensin Tesla Model 3, Sampai Buka Bagasi dan Kap Mobil

Sebelumnya, pada cuitan di akun Twitter @elonmusk, CEO Tesla ini sempat mengatakan saham perusahaannya terbilang terlalu tinggi di angka 700 Dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 10,2 juta (kurs 1 Dolar Amerika Serikat = Rp 14.700, 2 Agustus 2020).

Tapi belum lama ini, nilai saham Tesla malah meroket menjadi 1.454 Dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 21,3 juta terhitung sejak Jumat (31/07/2020).

Peningkatan angka saham ini dapat diraih salah satunya atas kontribusi para pekerja di pabrik China.

"Pegawai di China membuat saya tercengang. Banyak dari mereka merupakan orang yang cerdas dan pekerja keras. Namun tak satu pun dari mereka mengharapan pujian maupun penghargaan. Sedangkan pegawai di Amerika Serikat, mereka semakin haus akan pujian dan penghargaan," ungkap Musk.

Baca Juga: Tesla Seret Rivian ke Jalur Hukum, Apa yang Dipermasalahkan Kedua Pabrikan Mobil Listrik Ini?

Perlu diketahui, Tesla sudah membangun pabrik di Shanghai, China dan hal tersebut membuat penjualan Model 3 semakin meningkat, khususnya di pasar Negeri Tirai Bambu.

Tak hanya itu, pabrikan ini juga tengah merekrut karyawan guna meningkatkan produksi serta mempersiapkan perakitan Tesla Model Y terbaru di pabrik Shanghai.

Editor : Hendra
Sumber : Reuters

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa