GridOto.com - Wabah virus Corona (Covid-19) turut berimbas pada sektor otomotif, salah satunya bisnis pengisian nitrogen pada ban kendaraan.
Muchlis, selaku Founder dan CEO My Nitro mengatakan, virus Corona memang berdampak pada bisnis nitrogen, terutama memasuki bulan Maret 2020 sejak awal kasus Covid-19 diumumkan.
"Puncaknya itu di Maret dan April 2020, turun sampai 40 persen," kata Muchlis saat berada di Depok, Jawa Barat, Sabtu (25/7/2020).
Meski pemasukan menurun drastis, pihaknya mengklaim tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawannya.
"Tapi kami masih bertahan, tidak ada PHK satu pun pada karyawan," ungkapnya.
Menurutnya, hal itu didukung oleh alat pengisian nitrogen milik My Nitro yang sudah berbasis digital dengan keunggulan sistem pembayaran cashless (non-tunai).
"Sehingga kerja kami sangat efisien, meski traffic menunjukkan penurunan yang cukup jauh," sebutnya lagi.
Lebih lanjut Muchlis menambahkan, turunnya penjualan itu tentu disebabkan karena adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang banyak melarang pergerakan orang.
Baca Juga: Isi Nitrogen Kini Bisa Transaksi Non-Tunai, Segini Harganya
"Kami itu sangat berpengaruh terhadap laju pertumbuhan kendaraan, laju lalu lintas, makanya bisa turun jauh sampai 40 persen," tandasnya.
My Nitro sendiri resmi diperkenalkan pada Hari ini, Sabtu (25/7/2020) sebagai outlet pengisian nitrogen pada ban kendaraan dengan mengusung pembayaran non-tunai.
Saat ini My Nitro memiliki total 13 outlet dan berencana akan menambah 1.000 outlet di sepanjang tahun ini dengan persebaran di Pulau Jawa dan Sumatera.
Pembayaran bisa dilakukan dengan uang elektronik (E-Money, Brizzi, TapCash, Flazz) dan dompet elektronik (Shopeepay, Gopay, LinkAja, OVO, Dana, dan sebagainya).
Berbeda dari kompetitornya yang memilih Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) sebagai lokasi outlet, My Nitro saat ini lebih cenderung untuk melakukan kerja sama dengan minimarket.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR