GridOto.com - Pada mobil yang melakukan modifikasi pada bagian mesin pasti mengganti sistem gas buang seperti header menjadi kebutuhan wajib.
Seperti yang kita ketahui, header merupakan sebuah pipa sebagai jalur keluarnya gas buang sebelum bagian kolektor dan muffler.
Mengganti header knalpot diharapkan bisa membuat gas buang tidak tertahan alias lebih plong.
Memang betul mengganti header knalpot bisa mendongkrak tenaga mesin karena aliran gas buang menjadi lebih baik keluar sehingga tidak membebani kinerja mesin.
Namun, masih banyak anggapan bahwa diameter header yang jauh lebih besar dibanding bawaan mobil membuat tenaga mesin jauh lebih tinggi.
Baca Juga: Ini Harga Drone Killer ORD Exhaust yang Bisa Hilangkan Dengung Knalpot
"Anggapan pakai diameter header sebesar-besarnya sebenarnya salah kaprah dan malah membuat tenaga mesin turun," ucap Odie R. Sadikin pemilik merek ORD Exhaust.
"Karena semua akan kembali ke kubikasi isi silinder mobil masing-masing, itulah yang menentukan seberapa besar diameter header yang mampu menghasilkan tenaga mesin optimal," tambahnya.
Sebagai contoh, untuk Toyota Avanza dengan mesin 1.300 dan 1.500 cc menggunakan diameter pipa header aftermarket sekitar 1,8-2 inci.
Angka tersebut sudah optimal tanpa membuat kehilangan tenaga mesin.
Kalapun dipaksakan menggunakan ukuran diameter pipa header dengan diameter lebih besar maka gas buang tidak ada tekanan balik atau terlalu loss.
Baca Juga: Bagian Dalam Knalpot Titanium ORD Exhaust Berbeda, Bisa Dongkrak 2 Dk
"Jadi pakai diameter header knalpot lebih besar tanpa perhitungan yang benar malah tenaga kurang dan juga boros bahan bakar," sebut pria yang tinggal di Jl. Pangkalan Jati II, Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
Borosnya bahan bakar karena pemilik mobil akan menginjak pedal gas lebih dalam untuk mengail tenaga mesin.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR