GridOto.com -Ngobrolin Mitsubishi Lancer Evolution kurang asyik kalau enggak membahas mesinnya yang punya kode 4G63T.
Mesin 4G63T yang dipakai di klan Mitsubishi Lancer ini ketangguhannya sudah tidak diragukan lagi.
Mesin 4G63T yang dipakai di Mitsubishi Lancer Evolution I sampai IX merupakan salah satu varian dari keluarga Mitsubishi Sirius alias 4G6.
Selain 4G63T, sebagian varian di keluarga mesin Mitsubishi Sirius antara lain 4G61, 4G62, 4G63, dan 4G64.
Nah, mesin 4G63 sendiri pertama kali muncul pada 1980 yang merupakan sebuah mesin bensin 4-silinder normally aspirated (N/A) dengan kapasitas 1.997 cc.
Baca Juga: Sejarah Mitsubishi Lancer Evolution, Perjalanan Sang Raja Jalanan
Banyak model yang memakai mesin 4G63 ini, kalau di Indonesia mesin ini pernah diperkenalkan melalui Mitsubishi Eterna GTi.
Pas dipasang di Mitsubishi Eterna GTi mesin dengan blok cast iron ini sudah dilengkapi teknologi Double Overhead Camshaft (DOHC), multipoint injection, pengapian distributorless, roller
cam follower, dan hydraulic valve lash adjuster.
Tenaga yang dihasilkan lumayan mengesankan, sekitar 145,5 dk pada 6.500 rpm dan torsi 169,7 Nm di 5.000 rpm.
Kalau varian turbo 4G63, yaitu 4G63T (yup, "T" itu berarti turbocharger) ini sebelum dipakai di Lancer Evolution I-IX, jadi andalan Mitsubishi Galant VR-4 yang diluncurkan pada 1987.
Mesin 4G63T ini baru dipasang di Mitsubishi Lancer gara-gara Galant VR-4 dianggap kurang kompetitif menghadapi persaingan di Grup A WRC karena bodinya terlalu besar dan kurang lincah bermanuver.
Baca Juga: Cerita Lahirnya Mitsubishi Lancer Evolution, Semua Gara-gara Ini
Selain mesin 4G63T, sistem All-Wheel Drive (AWD) punya Galant VR-4 juga ikut diboyong ke Mitsubishi Lancer.
Nah, demi syarat homologasi Grup A WRC, maka lahirlah 5.000 unit Mitsubishi Lancer Evolution I (kode bodi E-CD9A) pada 1992.
Mesin Mitsubishi Lancer Evolution I menggunakan 4G63T 2.000 cc DOHC berdaya 250 dk dan sistem penggerak 4WD bawaan Galant VR-4.
Bentuk mesin Evo I dan VR-4 secara keseluruhan sangat mirip, tercermin dari tutup kepala silinder, bagian yang paling mudah terlihat.
Tulisan "Mitsubishi" ada di bagian atas cover dan di bawah bertuliskan "DOHC 16 valve", bentuk seperti ini pun bertahan sampai Evo II.
Baca Juga: Pasti belum Tahu, Ternyata Ini Asal dan Arti Nama Mitsubishi Lancer
Sepanjang perjalanan mesin 4G63T di Mitsubishi Evo, terdapat sejumlah pengembangan.
Ketika di Evo I tenaganya 250 dk, tapi pada Evo II (E-CE9A) naik jadi 260 dk dan Evo III (E-CE9A) meningkat jadi 270 dk.
Sayangnya, peningkatan tenaga tak diikuti perubahan torsi, yaitu 308,9 Nm.
Total tenaga 4G63T mentok di 280 dk sesuai regulasi pembatasan tenaga di Jepang.
Jadi, Evo V (E-CP9A), Evo VI (E-CP9A), Evo VII (E-CP9A), Evo VIII (E-CP9A) punya tenaga sama.
Baca Juga: Mitsubishi Lancer Evolution X Tampil Cerah dan Bertenaga 700 DK
Sedangkan torsi Evo IV 353 Nm, Evo V dan seterusnya 373 Nm.
Oh ya, sepanjang perjalanannya, meski desain luar terlihat persis, ternyata banyak perubahan di dalamn mesin 4G63T.
Misalnya, mesin 4G63T punya piston baru setiap kali berganti bodi.
Diameter boleh sama, tetapi desain kubah dan tinggi piston berbeda, begitupun dengan kepala silindernya.
Mitsubishi Lancer Evo IX menjadi anggota terakhir klan Lancer Evolution yang memakai 4G63T.
Baca Juga: Mitsubishi Lancer Evolution X Tampil Sangar Bergaya Street Racing
Pasalnya Mitsubishi Lancer Evolution X yang meluncur 2008 menggunakan mesin 2.000 cc 4B11T seperti bawaan Galant Fortis yang ditambahi turbo.
Mesin terbuat dari aluminium ini menyemburkan daya 280 dk dan torsi 422 Nm untuk Evo X versi domestik Jepang (JDM).
Sementara, versi AS akan mendapatkan 295 dk dan versi Inggris 276 dk.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR