GridOto.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita bersama Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menguji coba bahan bakar green diesel 100% atau D-100.
Uji coba bahan bakar D-100 garapan Pertamina ini, dilakukan menggunakan Toyota Kijang Innova diesel, di Dumai, Riau.
Saat itu, rombongan Menperin dan Pertamina menjajal ruas jalan Kota Dumai, dari Bandara Pinang Kampai, menuju Kilang Minyak Pertamina RU II Dumai.
“Ketika saya melakukan kunjungan kerja ke DHDT Refinery Unit (RU) II milik Pertamina di Dumai, saya bersama Bu Dirut menaiki mobil yang sudah diuji dengan bahan bakar D-100, dan hasilnya suara mesin halus," kata Agus Gumiwang Kartasasmitadalam siaran pers, Sabtu (18/7/2020).
"Ini sekaligus sosialisasi hasil uji coba pengolahan RBDPO 100 persen,” lanjutnya.
Baca Juga: Menperin Tegaskan Perusahaan Otomotif Harus Bayar Hak Karyawan, Termasuk THR Tepat Waktu!
Menurut Agus, pemerintah memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap keberhasilan pengembangan produk bahan bakar green diesel tersebut.
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengawal implementasi program bahan bakar nabati (BBN), dalam rangka mengoptimalkan sumber daya alam yang berlimpah di Indonesia, khususnya kelapa sawit, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan para petani.
“Saya ucapkan selamat kepada Pertamina, khususnya Kilang Dumai yang telah membuktikan bahwa kita mampu dan punya keberanian luar biasa. Dengan proses yang dimulai sejak tahun 2019, kita sama-sama bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan anak negeri dan Pemerintah akan selalu mengawal Pertamina,” papar Agus.
Menperin juga mengapresiasi kepada tim peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) di bawah pimpinan Prof. Dr. Soebagjo, yang telah kerja keras bersama tim Pertamina dengan melakukan rekayasa co-processing minyak sawit.
Baca Juga: Andalkan Suplai Komponen dari China, Begini Kondisi Industri Otomotif Indonesia Menurut Menperin
Hal ini membuat Indonesia menjadi salah satu referensi teknologi produksi biofuel dunia.
“Keberhasilan ini mewujudkan teknologi produksi green diesel secara stand alone, dengan Katalis Merah Putih made in Indonesia,” ujarnya.
Menurut Agus, inovasi tersebut menjadi momen tepat untuk menyampaikan pesan bahwa Indonesia akan mandiri dalam penyediaan energi nasional di tengah maraknya kampanye negatif terhadap minyak sawit Indonesia oleh Uni Eropa dan negara importir lainnya.
“Indonesia akan mengurangi impor BBM dan menggantinya dengan bahan bakar hijau yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tegasnya.
Baca Juga: Isu Impor Truk Bekas Masih Terdengar, Menperin: Itu Tidak Akan Terjadi!
Di samping itu, penguasaan lisensi teknologi produksi katalis di dalam negeri akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi katalis dan mengurangi ketergantungan impor.
“Kami sangat mendukung rencana pembangunan pabrik katalis skala besar atau komersial. Apalagi, hampir seluruh produksi bahan kimia membutuhkan katalis sebagai jantung proses produksi, sehingga pasar katalis dalam negeri menjadi sangat potensial,” tandasnya.
Sejalan upaya tersebut, Kementerian Perindustrian akan siap memberikan dukungan berupa kemudahan perizinan industri, penyusunan rancangan SNI Katalis, hingga memfasilitasi insentif perpajakan seperti tax holiday, tax allowance, dan super deduction tax.
Baca Juga: Industri Otomotif Ditargetkan Tumbuh 6 Persen Tahun Ini, Menperin Beri Penjelasan
Sebagai informasi, Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil (RBDPO) adalah minyak yang 100 persen berdasarkan olahan kelapa sawit atau CPO, yang telah diproses lebih lanjut sehingga getah, impurities dan baunya hilang.
Saat ini, PT Pertamina mampu menghasilkan produk RBDPO 100 persen mencapai 1.000 barel per hari di fasilitas existing Kilang Dumai.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR