GridOto.com - Kaca sunroof mobil kalau jarang dibuka malah bisa jadi rusak, apa penyebabnya?
Fitur sunroof merupakan sebuah panel kaca pada bagian atap mobil yang bisa dibuka seperti kaca jendela.
Pada dasarnya kaca sunroof bisa dibuka agar pengguna mobil bisa menikmati udara segar atau cahaya yang masuk ke dalam kabin memberikan kesan lega.
"Biasanya di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta sunroof jarang dibuka karena tidak mau debu dan udara kotor masuk ke dalam kabin," buka Raden Indra Dewanto yang sapa dipanggil Dewa, pemilik bengkel spesialis Garasi Sunroof, Cipete kepada GridOto.com.
Baca Juga: Mobil Wakil Presiden Isi Bensin Pakai Jeriken, Ini Alasan Teknisnya
Tambah Dewa, banyak pemilik mobil yang tidak sadar meski posisi selalu tertutup akan tetap ada debu dan kotoran yang masuk ke bagian dalam sunroof.
Terutama pada bagian rel sunroof, kotoran yang menempel seharusnya bisa diseka mekanisme kaca saat bergerak malah menumpuk dan melekat menjadi kerak.
"Sewaktu dipakai kembali, gerak kaca sunroof jadi macet karena kerak di rel menyendat gerak mekanisme kaki engsel," jelas Dewa.
Dewa juga menekankan dalam kondisi selalu tertutup tetap akan ada air yang bisa masuk ke dalam sunroof meskipun jumlahnya sedikit dan langsung dibuang lewat jalur air.
Sunroof yang jarang dipakai membuat sling baja yang dilapisi selongsong logam sebagai penggerak kaca sunroof mengalami karat.
"Embun air dan kotoran masuk ke celah sling baja, karat bikin sling menempel dengan rumahnya sehingga sliding sunroof macet bahkan tidak bisa gerak," terang Dewa.
Selain di komponen sling baja, karat juga bisa terjadi di bagian engsel kaki sebagai penyangga utama kaca sunroof karena kotoran dan partikel air yang menempel.
"Biasanya waktu kaca sunroof di-tilt akan ada bunyi seperti patahan yang cukup keras, gerakannya juga jadi terpatah-patah," sebut Dewa.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR