GridOto.com - Beredar video yang viral mengenai mobil VVIP bernomor RI 2 isi bensin menggunakan jeriken di pinggir jalan.
Kejadian ini berlangsung saat Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin melaksanakan kegiatan kunjungan kerja ke daerah Sukabumi, Jawa Barat (8/7).
Terlihat Mercedes-Benz S600 Guard W221 yang digunakan dalam rombongan VVIP Wakil Presiden mengisi bahan bakar bensin di pinggir jalan menggunakan jeriken.
"Pengisian bahan bakar minyak (BBM) dari jeriken dilakukan karena tidak adanya SPBU yang memiliki sesuai kriteria mobil VVIP dan bukan karena mobil tersebut kehabisan BBM," kata Mohamad Oemar, Kepala Sekretariat Wakil Presiden dalam siaran pers resmi (11/7).
Tambah Mohamad, dalam setiap rangkaian VVIP selalu disiapkan BBM cadangan dalam jeriken di mobil teknisi untuk berjaga-jaga ketika SPBU di suatu daerah tidak memiliki jenis BBM yang sesuai dengan kriteria mobil VVIP.
Baca Juga: Mesin Mobil Lawas Aman Pakai BBM Oktan Rendah, Asal Seperti Ini
Pemakaian BBM yang sesuai dengan spesifikasi atau rekomendasi pabrikan wajib dilakukan.
Dari penelusuran GridOto.com dari berbagai sumber, mesin 5.500 cc V12 turbo yang digunakan mobil Wapres ini memiliki spesifikasi compression ratio sebesar 9:1.
Menurut Hans Steven, pemilik bengkel spesialis Speed'Z Performance, Tangerang, angka kompresi tersebut memerlukan bahan bakar dengan nilai oktan minimal 92.
"Kalau mesin kompresi tinggi diisi BBM dengan angka oktan lebih rendah bisa mengalami detonasi saat proses pembakaran," terang Hans kepada GridOto.com.
Lanjut Hans, detonasi terjadi karena bahan bakar yang masuk ke ruang bakar terbakar lebih dulu sebelum terjadi proses kompresi saat piston hendak naik ke atas.
"BBM oktan rendah tidak kuat menahan tekanan dari kompresi yang besar, sehingga meledak duluan dan menonjok piston turun lebih cepat," jelas Hans.
Kondisi inilah yang menjadi penyebab munculnya gejala knocking atau lebih dikenal dengan istilah mesin 'ngelitik'.
"Ditambah mesin sudah pakai turbo, spooling turbo dipaksa memasok udara saat kompresi lemah ketika terjadi detonasi, jadi keong tubro cepat panas," tutur Hans.
"Selain itu proses pembakaran tidak bisa sempurna, bahkan dalam jangka panjang piston bisa jebol dan connecting rod (setang piston) bengkok," ujar Hans.
Makanya untuk mencegah masalah tersebut, dalam rombongan Presiden atau Wakil Presiden sudah disiapkan bahan bakar khusus yang sesuai dengan spesifikasi mobil kepresidenan.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR