GridOto.com - Wabah virus Corona (Covid-19) turut berdampak pada sektor otomotif, salah satunya pada permintaan pasar yang menurun drastis.
Permintaan yang menurun itu membuat sebagian besar Agen Pemegang Merek (APM) menyetop produksinya dan hanya mengandalkan stok yang ada di dealer.
Hal itupun dialami oleh PT Smart Motor Indonesia (SMI) sebagai APM Kymco di Indonesia.
"Stok masih ada sampai akhir tahun masih cukup," ungkap Marwan, selaku General Manager Marketing SMI di Jakarta Selatan, Sabtu (11/7/2020).
Baca Juga: Bukan untuk Bersaing di Kelas 125 cc, Ini Alasan Kymco GP 125i Diluncurkan di Indonesia
Stok yang masih tersedia tersebut tentunya juga berdampak pada proses produksi di pabrik yang harus berhenti sementara.
"Di pabrik enggak terlalu banyak aktivitas. Perakitan dilakukan kalau butuh baru jalan, saat ini masih menyesuaikan saja," imbuhnya.
Seperti diketahui, seluruh jajaran produk Kymco yang dijual di Indonesia sudah berstatus Completely Knock Down (CKD) atau dirakit secara lokal di pabrik yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.
Hanya saja, untuk seluruh komponennya masih diimpor dari China dan Taiwan.
Baca Juga: Andalkan Kenyamanan, Kymco X-Town 250i Yakin Bisa Bersaing dengan Yamaha XMAX dan Honda Forza 250
"Selama pandemi kami enggak banyak memasukan barang, dari China dan Taiwan enggak bisa masuk," terang Marwan.
"Tapi untungnya sebelum pandemi stok komponen dari Taiwan sudah masuk duluan, sehingga kami punya stok cukup," sambungnya.
Marwan pun mengaku sampai saat ini belum mengetahui sampai kapan akan mengandalkan stok yang ada di dealer.
"Kami lihat dulu permintaan pasar, karena efek pandemi ini sangat besar, impor barang sampai sekarang masih belum masuk," pungkasnya.
Baca Juga: Kymco X-Town 250i dan GP 125i Resmi Diluncurkan, Segini Harganya
Untuk urusan pelayanan purnajual, Kymco sudah memiliki jaringan yang tersebar di empat wilayah.
Di antaranya Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan luar Jakarta yang sedang dalam proses pembentukan bengkel rekanan.
Adapun penjualan Kymco di Indonesia saat ini masih didominasi di wilayah Bali sebanyak 50 persen, sisanya Jakarta, Bandung, Cirebon, dan Semarang.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR